Skip to main content

Tip aman memakai kemasan plastik

Gaya hidup modern yang serba praktis membuat kita tidak bisa terpisah dari bahan plastik, terlepas dari segala kontroversi mengenai bahaya atau tidaknya penggunaan plastik, khususnya jika digunakan sebagai kemasan bahan makan. Bahan plastik yang digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan dinyatakan bisa menimbulkan berbagai penyakit termasuk kanker.

Apakah kita harus berhenti menggunakan plastik?

Tentu tidak. Di samping sisi negatifnya, plastik juga sangat bermanfaat dilihat dari segi kepraktisan pengolahan dan penggunaanya. Selain itu, penggunaan plastik juga ramah lingkungan karena bisa mengurangi sampah (reduce), bisa digunakan kembali (reuse) dan bisa diolah kembali (recycle).

Dengan begitu, penggunaan plastik tidak akan dihentikan. Bahkan menurut  ir. Wawas Swathatafrijiah, Kepala Balai Sentra Teknologi Polimer dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), jumlah penggunaan bahan plastik diperkirakan akan mengalami peningkatan dari 30% di 2005 menjadi 34% di 2010. Jumlah ini sangat signifikan,terang Wawas dalam seminar bertema Plastik yang ramah, di Jakarta, Selasa (2/6).

Lalu bagaimana cara menekan efek negatifnya?

Menurut dr. Yadi Haryadi, ahli pangan dari Institut Pertanian Bogor, plastik tidak akan membahayakan kesehatan jika dipilih dan digunakan dengan hati-hati,  terutama saat dikaitkan dengan makanan.

Makanan yang dibuat dan diolah dengan cara terbaik, menurut yadi, bukan jaminan kalau makanan tersebut sehat jika dimasukkan  dalam wadah plastik yang tidak aman. Plastik,  lanjut dia lagi, bisa merusak makanan bahkan membuat makanan menjadi racun bagi tubuh melalui proses migrasi berbagai komponen kimia dari kemasan plastik.

Bagimana sebenarnya plastik membahayakan kesehatan melalui makanan?

Masalah kesehatan, terang Yadi, muncul saat terjadi kontak langsung antara makanan dan kemasan plastik.  Komponen kimia plastik, terang dia lagi, seperti monomer yang terperangkap dan zat aditif lainnya seperti plasticizer, pewarna, dan antioksidan bisa bermigrasi atau berpindah ke makanan.

Monomer  yang reaktif tersebut, terang dia, ada yang  bersifat karsinogenik. Karena itu, monomer ini bisa bereaksi dan berpindah ke dalam makanan yang disimpan. Demikian juga dengan zat aditif lainnya. Semua kandungan kimia ini, menurut Yadi, akan terakumulasi di dalam tubuh seiring dengan waktu. Pada akhirnya, tumpukan komponen beracun ini bisa menimbulkan berbagai penyakit berbahaya termasuk kanker. Sekali setahun tidak masalah, tapi jika tiap hari bisa menimbulkan akibat kronis di masa depan, terang Yadi.

Perpindahan komponen kimia ini, terang yadi, akan terjadi saat kemasan plastik bersentuhan dengan makanan khususnya yang bersifat cair atau semi padat. Makanan dalam kondisi ini, lanjut dia, lebih mudah terkontaminasi dengan komponen kimia plastik karena kontaknya lebih banyak dan lebih dekat. Sedang makanan kering, lanjut dia, hanya mengalami sedikit kontak dengan kemasan. Dengan begitu, kemungkinan migrasinya juga jauh lebih kecil.

Selain makanan cair dan semi padat, terang dia, proses perpindahan komponen kimia plastik juga akan dipercepat dengan pemanasan (suhu panas), makanan berminyak serta bersifat asam. Proses perpindahan bisa 5 kali lebih cepat dari normal.

Di samping faktor tersebut, Yadi menjelaskan lebih jauh, proses migrasi juga dipengaruhi oleh durasi penyimpanan. Semakin lama kontak antara kemasan dan makanan, maka kemungkinan dan jumlah kandungan yang berpindah akan semakin besar pula. Karena itu, terang Yadi, sebaiknya waktu penyimpanan juga dikurangi.

Tip aman memakai kemasan plastik

Plastik bisa menjadi bahan yang ramah bagi lingkungan jika digunakan dengan tepat berdasarkan prinsip faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya. Tapi, selain cara penggunaan  dan durasi penggunaan, pemilihan plastik yang tepat dan berkualitas juga tidak kalah pentingnya. Dengan memadukan cara penggunaan dan pemilihan bahan yang tepat, plastik bisa menjadi bahan yang ramah tanpa mengganggu kesehatan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatiakn dalam memilih plastik:

Konsumen seringkali salah mengartikan logo segitiga

dengan angka ditengah-tengahnya, yang terdapat dalam kemasan plastik. Ada yang mengira kalau urutan angka 1-7 dalam kemasan tersebut sekaligus mewakili kualitas plastik. Hal ini tidak benar adanya. Menurut Wawas, logo tresebut bukan penunjukkan kualitas tetapi penanda plastik yang bisa didaur ulang dan golongannya. Angka 1 misalnya, yang merujuk pada Polyethylene terephthalate, menunjukkan kalau semua kemasan yang terbuat dari bahan ini bisa didaur ulang bersama. Tetapi, tidak menjamin kalau bahan ini berkualitas terbaik dengan angka migrasi kecil.

Nomor 1 (Polyethylene terephthalate ), 2 (High-density polyethylene), 4 (Low density polyethylene),  dan 5 (Polypropylene), lanjut Wawas, merupakan plastik yang relatif aman karena bahan polimernya ditengarai tidak membahayakan. Tetapi bergantung juga pada zat aditifnya, terang dia.

Karena itu, dalam memilih plastik ada baiknya tidak menggunakan angka ini

sebagai pedoman utama. Pedoman yang lebih baik, terang Yadi, adalah tulisan food safe atau food grade, yang kadang juga hanya dicantumkan dalam bentuk logo gelas dan garpu, atau tulisan approved by fda. Tetapi jangan salah, lanjut Yadi lagi, pencantuman logo ini saja belum cukup. Konsumen juga harus memperhatikan kredibilitas pembuatnya atau merek dagang yang dipatenkan. Lihat dulu industrinya, kalau lokal masih meragukan, ujar dia.

Untuk memastikan itu,

terang dia, saat berbelanja, pilihlah kemasan yang telah dikenal kualitasnya dan pastikan membeli yang asli dengan cara membeli langsung pada dealer resminya. Jangan tergiur dengan harga murah,terang dia. Bagaimanapun, terang Yadi, kemasan yang telah memiliki standar food grade pasti harus memenuhi standar produksi tertentu yang jauh lebih baik dan tentunya dengan biaya yang lebih mahal pula.

Langkah selanjutnya,

terang yadi, adalah mengikuti pentunjuk pemakainan kemasan.  Jika untuk kulkas pakailah hanya untuk kulkas saja, demikian juga untuk yang lainnya. Selain itu, jika memang untuk makanan dan hanya bisa dipakai sekali, pastikan tidak memakainya lagi keculai untuk benda-benda lain di luar makanan dan obat.

Jika hendak membeli atau mengemas bahan cair atau semi padat,

lebih baik menggunakan bahan dengan kode angka 1, 2, 4, dan 5. Selain itu, pastikan dulu kalau makanan Anda sudah dingin. Beriktnya, hindari membungkus makanan panas berminyak seperti bakso dan gorengan dengan kemasan plastik. Dan, jika hendak mengemas makanan cair yang bersifat asam, ada baiknya menghindari kemasan dari plastik.

Jika sudah membeli,

Wawas menambahkan, kualitas plastik bisa diperhatikan secara kasat mata dengan melihat bau dan rasa plastik. Menurut dia, plastik yang baik tidak berbau dan tidak berasa. Dan jika dicuci dan dibersihkan dengan baik, maka baunya akan langsung hilang. Jika tidak, tegas dia, berarti plastik tersebut mempunyai pori. Kalau bau, lebih baik cari produk yang lain lagi, terang Wawas.


Sumber: Mediaindonesia.Com

Comments

Popular posts from this blog

Tanda - Tanda Kehamilan

Banuak wanita yang tidak sadar dirinya telah berbadan dua alias hamil. Dia baru menyadari dirinya hamil, begitu sadar "tamu" bulanannya terlambat berkunjung. Selain jadwal haid yang menjadi patokan, ada beberapa indikasi awam yang menjadi ukuran seseorang hamil. Yakni tidak enak badan, perut sakit, mual, merasakan aneh di bagian mulut, sensitif di bagian dada, mudah lelah, dan masih banyak lagi. Seperti dilansir Femalefirst, Senin (19/1/2009), jika anda telah merasakan hal-hal yang tidak lazim pada tubuh anda, seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya pada hari pertama jadwal anda haid, secepatnya periksa dengan menggunakan testpack. Tes dengan alat ini, mendeteksi hormon lewat air seni. Zat kimia yang terkandung dalam alat tersebut akan berubah warna begitu terkena air seni. Sebaiknya, saat melihat perubahan warna, Anda melakukannya di dekat jendela dengan cahaya yang cukup terang. Testpack termasuk alat pendeteksi hamil yang akurat selama dipergunakan dengan baik. Tidak...

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...

Aktivitas Pencegah Osteoporosis

JANGAN sampai osteoporosis terus mencuri tulang Anda. Untuk mencegah datangnya si pencuri tulang bisa dilakukan melalui kegiatan hobi yang menyenangkan. Aktivitas apa saja yang bisa membantu tulang tetap kuat? Berkebun Mengangkat pot, menyeret karung berisi tanah, dan menggali lubang bermanfaat dalam membentuk massa tulang, dibandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air Banyak olahraga air yang dapat memberi latihan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tulang. Misalnya, olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat. Menari Semua jenis tari akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing, atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh dan bungkuk sa...