Skip to main content

Mengenali Pil Penurun Berat Badan

Bagi mereka yang kelebihan berat badan dan merasa kurang waktu untuk berolahraga serta malas melakukan diet, pil penurun berat badan seringkali menjadi pilihan yang menggiurkan. Terutama dengan telah hadirnya alli, obat penurun berat badan yang mendapat lampu hijau dari FDA. Obat ini telah mendapat ijin dijual di pasaran dan diijinkan bagi mereka yang berusia 18 tahun atau lebih tua. Apakah ini menjamin kalau alli 100% aman untuk digunakan?

Menurut Donald Hensrud, M.D., seorang preventive medicine and nutrition specialist dari Mayo Clinic, Rochester, Minn., alli tidak bisa dibiarkan bekerja sendiri. Penggunaan obat ini, harus dikombinasikan dengan diet rendah kalori dan lemak, serta olahraga.

Bagaimana cara kerja alli?

Alli menurunkan berat badan dengan cara mengurangi penyerapan lemak oleh usus halus. Artinya, akan mengurangi jumlah kalori yang Anda makan.

Lipase, enzim yang berada pada saluran pencernaan, membantu memecah lemak dari diet Anda menjadi komponen-komponen kecil. Dengan begitu akan bisa digunakan atau disimpan sebagai energi. Dan alli bekerja dengan melumpuhkan kerja lipase. Karena itu, akan mencegah enzim memecah lemak saat berada di saluran pencernaan. Lemak yang tidak dicerna ini selanjutnya akan masuk ke dalam usus halus dan dibuang melalui sistem pembuangan.

Alli digunakan bersamaan dengan makanan yang mengandung lemak, dengan dosis 3 kali sehari. Melihat cara kerja alli tersebut, ada baiknya kalau Anda mengonsumsi tidak lebih dari 15 gram lemak dalam sekali makan. Makan lemak dalam jumlah banyak akan mendatangkan efek yang tidak diingikan, seperti keinginan buang air besar secara tiba-tiba, diare serta perut kembung.

Bagaimana Alli bisa membantu menurunkan berat badan?

Alli bisa membantu Anda menurunkan berat badan, tetapi jumlahnya tidak akan terlalu banyak. Alli hanya bisa menurunkan berat badan sedikit lebih banyak dibandingkan dengan menurunkan berat badan hanya dengan diet dan olahraga saja.

Apa efek sampingnya?

Saat menggunakan alli, Anda akan mengalami perubahan siklus buang air besar. Selain itu, efek samping lainnya meliputi perut kembung dan kotoran yang dikeluarkan berminyak, diare, lebih sering buang besar, serta kesulitan mengontrol buang air besar. Perubahan siklus ini diakibatkan oleh lemak tidak dicerna yang bergerak melewati sistem pencernaan. Anda bisa membatasi efek samping ini dengan menerapkan diet rendah lemak. Tapi sebaiknya Anda tidak perlu menggunakan alli jika memiliki berat badan sehat, atau mengalami gangguan penyerapan makanan.

Berapa lama harus menggunakan alli?

Menurut pernyataan dari produsen, penurunan berat badan akan terjadi dalam 6 bulan pertama. Akan tetapi, banyak orang yang menggunakan obat ini mengaku mengalami penurunan berat badan tetapi kembali mengalami penambahan berat badan begitu berhenti menggunakan obat ini.

Jika harus menggunakan obat ini, pastikan Anda melakukan segala usaha lain termasuk latihan, perubahan pola makan serta menyesuaikan faktor-faktor gaya hidup yang bisa memicu penambahan berat badan."Alli, bukanlah jawaban dalam menurunkan berat badan dan hanya suplemen, dan bukan untuk menggantikan diet dan olahraga teratur," ujar Hensrud, seperti dikutip situs mayoclinic.

Sumber: mediaindonesia.com

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen

Garis Besar Usaha Kesehatan

PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF, REHABILITATIF Dalam garis besar usaha kesehatan, dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu : 1. Usaha pencegahan (usaha preventif) Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan individu, keluarga,  kelompok dan masyarakat. Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu : Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun dirumah Pemeriksaan dan p

Kenali Beberapa Pemicu Bayi Besar

Badan yang subur acap kali dijadikan salah satu indikator kemakmuran seseorang. Demikian halnya anggapan yang salah di kalangan masyarakat yang kerap menganggap anak gemuk itu lucu dan sehat. Padahal tidak demikian, kelebihan berat badan (overweight) apalagi obesitas saat ini sudah menjadi sebuah epidemi global yang perlu segera diatasi dan dicegah karena dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan. Tak hanya pada orang dewasa, kegemukan yang terjadi sejak masa kanak-kanak dapat menyuramkan kondisi kesehatan si anak pada kemudian hari. Dengan kata lain, anak yang kegemukan sejak kecil diprediksi bakal lebih cepat mengalami gangguan kesehatan. Sejumlah studi bahkan menyimpulkan, anak-anak yang kelebihan berat badan sejak usia kurang dari 10 tahun akan menghadapi ancaman stroke pada usia 40, bahkan bisa dimulai sejak usia 30. Cukup menyeramkan kan? Nah, terkait janin besar, memang ada kemungkinan si bayi mencapai berat badan normal seiring pertumbuhannya. Namun, perlu dipahami bahwa bobo