Anda merokok
sudah sejak lama dan merasa terlambat bila ingin menghentikannya sekarang?
Seperti banyak hal lainnya, tidak ada kata terlambat untuk memulai.
Berhenti
merokok bisa tingkatkan angka harapan hidup
|
Menurut dr
Harry A Alamudin MA, Direktur Medis Sahid Sahirman Memorial Hospital (SSHM),
merokok merupakan kebiasaan yang akhirnya menjadi karakter. Biang keladinya
tidak terlepas dari pikiran.
“Sumber pertama adalah pikiran. Kebanyakan orang merokok terutama pada
anak muda itu semua karena pikiran. Kalau awalnya kita berpikir tidak merokok,
kita tidak akan pernah mencobanya,” katanya saat peresmian Klinik Stop Merokok
SSHM di Jalan Jenderal Sudirman No. 86, Jakarta, Rabu (13/7/2011).
Pikiran pula
yang menjadi sumber keberhasilan seorang perokok untuk bisa berhenti. Paradigma
bahwa usia menjadi penghalang untuk perokok bisa jauh dari adiksi nikotin,
jelas salah.
“Usia berapa pun berhenti merokok akan bermanfaat meningkatkan angka
harapan hidup. Sebentar saja berhenti, batuk bisa hilang. Sampai 15 tahun
kemudian, dia akan benar-benar sehat, seperti orang yang tidak pernah merokok.
Berhenti merokok lebih cepat lebih menguntungkan,” sahut Dr Aulia Sani SpJP (K)
FJCC FIHA FasCC, dokter ahli spesialis jantung dan pembuluh darah pada
kesempatan yang sama.
Keuntungan
berhenti merokok, berikut gambarannya dalam setiap waktu yang dijalani:
-
20
menit; tekanan darah, denyut jantung, dan aliran darah tepi membaik.
-
12
jam; tingkat karbonmonoksida di dalam darah kembali normal.
-
48
jam; sistem aliran darah membaik dan fungsi jantung dapat meningkat.
-
2-12
pekan; nikotin tereliminasi dari sistem, indera pengecap, dan penciuman
membaik.
-
1-9
bulan; napas pendek (sesak) dan batuk-batuk berkurang.
-
1
tahun; risiko untuk terjadinya jantung koroner berkurang setengahnya
dibandingkan dengan perokok.
-
10
tahun; risiko kanker paru setengahnya dibandingkan perokok.
-
15
tahun; risiko serangan jantung dan stroke turun ke tingkat yang sama dengan
yang bukan perokok.
“Sebagai gambaran, berhenti merokok mengurangi angka kematian hingga
24.680, pengurangan kolesterol menyelamatkan 4.710 nyawa, sedangkan pengurangan
tekanan darah menyelamatkan 7.235 nyawa,” tambah Dr Aulia.
Faktanya, rokok
tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi lingkungan sekitar. Asap utama
rokok dihisap 30 persen oleh perokok, sedangkan 70 persennya justru dihirup
orang sekitar, termasuk anak-anak.
“Anak-anak yang terpapar asap rokok, IQ-nya cenderung lebih rendah
daripada anak yang bebas dari paparan asap rokok. Ini akibat suplai darah ke
otaknya berkurang. Pada wanita hamil, merokok juga berisiko pada anak cacat
ketika lahir,” tutup Dr Aulia.
Sumber: okezone.com
Comments
Post a Comment