Skip to main content

Cara Tepat Atasi Jerawat


Pengobatan jerawat pada kulit remaja tidak hanya harus telaten, namun juga harus tepat. Lama-kelamaan jerawat membandel pun akan malas lagi ”nangkring” di wajah Anda.

Barangkali tidak ada yang lebih mengganggu seorang remaja selain problem jerawat yang tumbuh bermekaran di wajahnya. Karena muncul di wajah yang pastinya terlihat di depan mata, mereka jadi tidak percaya diri dalam bergaul. Para remaja merasa kurang menarik jika berjerawat.

Yang terjadi, mereka akan malu untuk keluar rumah dengan wajah yang terlihat bintil-bintil berwarna kemerahan. Ujung-ujungnya, mati-matian mereka berusaha untuk menghilangkan jerawat di wajahnya. Namun, banyak anak muda yang ternyata mengobati jerawat dengan cara yang kurang tepat. Bukan mulus yang didapat, justru kulit mukanya makin meradang.

”Banyak tindakan atau pengobatan yang dilakukan remaja untuk mengatasi jerawat, justru merusak kulit muka,” kata dokter ahli kosmetika dr Arika Fitri Andini dalam acara diskusi dengan tema ”Kosmetika yang Tepat untuk Remaja dan Masalah Jerawat”, yang diselenggarakan House of Ristra di Jakarta, belum lama ini.

Sebelum menerangkan bagaimana mengobati jerawat yang tepat dan aman, Arika menjelaskan terlebih dahulu soal kulit. Menurut dia, kulit merupakan organ penting yang terletak paling luar dan paling luas sebagai pelindung tubuh.

Pada orang dewasa, luasnya kira- kira 2 meter persegi dan beratnya kurang lebih 15 persen dari berat badan. Jenis-jenis kulit terbagi tiga yaitu kulit normal, kering dan berminyak. Kulit normal ciri-cirinya adalah lembut, lembap, dan pori-pori terlihat namun tidak besar.

Kulit kering bercirikan di antaranya tidak lentur atau kendur, bersisik, agak kasar, dan produksi lemak sedikit. Sedangkan kulit berminyak, cirinya adalah pori-pori terlihat dan besar seperti kulit jeruk, mengilap, dan kelenjar minyak aktif. ”Pada kulit berminyak ini, biasanya lebih cepat timbul jerawat,” tuturnya.

Jerawat sendiri dapat didefinisikan sebagai peradangan yang disertai dengan penyumbatan pada saluran kelenjar minyak di kulit dan rambut. Arika mengatakan, jerawat dapat terjadi karena adanya peningkatan kadar minyak kulit, sumbatan saluran minyak dan terdapat infeksi bakteri propionibacterium acnes dan staphylococcus epididimydis.

”Problem remaja yang paling banyak memang jerawat dan noda hitam. Mereka yang telah memasuki masa remaja alias puber mulai dihinggapi jerawat. Begitu seorang anak memasuki masa puber, kelenjar keringat dan minyak akan memproduksi keduanya dalam jumlah besar. Nah, jika kelenjar itu tersumbat, timbullah jerawat,” ujarnya.

Terjadinya jerawat, lanjut dia, diawali dengan terbentuknya komedo, yaitu penyumbatan kulit yang terjadi karena penumpukan sel kulit mati dan sebum pada muara kelenjar minyak. Biasanya ditandai dengan bintik hitam pada daerah T, yaitu sekitar dahi, hidung, pipi bagian dalam, dan dagu. Jika tidak segera ditangani, komedo bisa meradang dan menjadi jerawat membandel.

Arika mengungkapkan faktor pemicu jerawat di antaranya hormon androgen yang tinggi pada remaja, keturunan, kebersihan kulit yang kurang serta penumpukan lapisan kulit mati, salah kosmetik, makanan berlemak seperti susu fullcream dan keju, makanan merangsang dan pedas, stres, kurang tidur serta rambut kotor dan berminyak.

Lalu, bagaimana sebaiknya mengatasi jerawat yang tepat dan aman? Dia menuturkan, kalau memang jerawat bertambah parah segera berkonsultasi ke dokter kulit terdekat. Jangan hanya melakukan facial di salon langganan, karena kegiatan tersebut hanya tindakan pembersihan kulit saja, namun jerawatnya tidak diberi obat.

Arika mengungkapkan tidak benar bahwa jerawat tidak boleh dikeluarkan atau dibersihkan. Yang tidak boleh adalah memencet sendiri dengan tangan, karena akan menimbulkan infeksi jika tercampur dengan bakteri. ”Biarkan dokter yang membersihkan jerawat tersebut,” katanya.

Jika ingin menyembuhkan jerawat sendiri, kata Arika, bersihkan muka dengan sabun pH-balanced atau memakai sabun sulfur. PH balanced artinya pH sabun yang dipakai harus sesuai pH fisiologis kulit kamu agar tidak terjadi iritasi atau keracunan. Jangan gunakan sabun mandi ataupun sabun bayi karena struktur kulit remaja sudah berbeda.

Lalu, gunakan scrub tiap dua kali seminggu. Juga oleskan acne lotion atau acne cream di tempat jerawat tumbuh. Biasanya banyak remaja yang melakukan chemical peeling atau pengelupasan kulit muka menggunakan bahan kimia di salon-salon. Arika tidak menganjurkan hal tersebut dilakukan lagi.

”Chemical peeling untuk kulit muka Asia seperti kita kurang cocok. Karena biasanya mereka hanya melakukan pengelotokan kulit. Percuma saja, jerawat akan balik lagi. Bahkan, kulit akan menjadi tipis dan pembuluh darah akan semakin lebar. Ini berbahaya. Gunakan scrub dua kali seminggu sudah cukup,” imbuhnya.

Jika telah sembuh, dia menganjurkan untuk menjaga kebersihan kulit. Caranya dengan rajin membersihkan muka dengan sabun nonalkalis atau pH-balanced selama dua kali sehari saat mandi. Untuk pria, dapat empat kali sehari. Untuk krim pembersih, gunakan cleansing milk atau cream untuk mengangkat sisa make up dan kotoran.

Alat untuk membersihkan sebaiknya menggunakan waslap basah, karena sisa make up dan kotoran dapat terangkat seluruhnya dan lebih hemat. ”Jangan gunakan tisu atau kapas karena pengangkatan kotoran dan sisa make up tidak maksimal. Apalagi, waslap basah bisa hemat tinggal dicuci dan dikeringkan bisa digunakan kembali,” terang Arika.

Setelah itu, kulit muka disempurnakan dengan penyegar (freshener). Banyak yang beranggapan fungsi penyegar ini adalah untuk mengangkat sisa cleansing milk atau cream. Menurut Arika, hal itu tidak benar. Fungsi freshener adalah untuk meringkaskan kembali pori-pori yang sudah terbuka lebar akibat proses pembersihan dengan sabun.

Proses selanjutnya adalah melembapkan dengan menggunakan moisturizer dan body lotion yang khusus untuk remaja. Sementara itu, untuk melindungi kulit sebaiknya hindari pengaruh buruk sinar matahari, karena sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan matahari dapat merusak kulit, di antaranya gunakan payung, topi lebar, dan pakaian yang tertutup saat bepergian ke luar rumah.

Selain itu, oleskan sunscreen non-praba seperti sunblock atau sun care di kulit sebagai alas foundation. Penggunaan lotion pelindung kulit ini penting sebagai upaya mencegah dampak dari sinar UV. ”Pakai sunblock jangan hanya kalau berenang, tapi gunakan sehari-hari. Tetapi pakai yang SPF 15-25 buatan Indonesia, jangan dari luar negeri karena tidak akan cocok,” ungkapnya.

Arika mengatakan, untuk membuang kulit tua atau mati serta mengangkat kotoran di permukaan kulit, lakukan pembersihan dengan menggunakan scrub cream selama dua kali dalam seminggu bagi kulit normal serta berminyak dan satu kali seminggu untuk kulit kering.

Lalu, bagaimana mengatasi noda hitam bekas jerawat? Arika menuturkan sebenarnya noda hitam akan hilang dengan sendirinya. Namun, hal itu dapat dipercepat dengan pemakaian scrub cream dan kosmetika pemutih yang aman. Sedangkan bagi yang sudah terlanjur berlubang meninggalkan bopeng/scar di wajah, dapat dilakukan tindakan dokter dengan cara electrocoagulasi, dermabrasi, atau mesotherapy.

”Nanti kulitnya akan dinaikkan kembali dengan suatu alat, sehingga kulit yang berlubang atau bopeng-bopeng akan terlihat mulus dan rata kembali. Memang ini butuh waktu yang lama,” katanya.

Corporate Public Relation Officer House of Ristra Etika Setiawanti mengatakan, tempatnya dapat memberikan layanan terpadu dan modern dalam menangani problem kesehatan dan kecantikan kulit secara bertanggung jawab. Di sana digunakan alat medis modern yang dioperasikan dokter ahli kecantikan andal, yang terbukti aman dan efektif karena telah melalui tahap uji klinis dan bergaransi.

”Perawatan di House of Ristra dijalankan berdasarkan konsep kesehatan kulit yang mempertimbangkan tiga faktor, yaitu lingkungan alam, kulit manusia, dan kosmetiknya sendiri,” tuturnya.


  
Sumber: okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen

Garis Besar Usaha Kesehatan

PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF, REHABILITATIF Dalam garis besar usaha kesehatan, dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu : 1. Usaha pencegahan (usaha preventif) Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan individu, keluarga,  kelompok dan masyarakat. Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu : Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun dirumah Pemeriksaan dan p

Kenali Beberapa Pemicu Bayi Besar

Badan yang subur acap kali dijadikan salah satu indikator kemakmuran seseorang. Demikian halnya anggapan yang salah di kalangan masyarakat yang kerap menganggap anak gemuk itu lucu dan sehat. Padahal tidak demikian, kelebihan berat badan (overweight) apalagi obesitas saat ini sudah menjadi sebuah epidemi global yang perlu segera diatasi dan dicegah karena dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan. Tak hanya pada orang dewasa, kegemukan yang terjadi sejak masa kanak-kanak dapat menyuramkan kondisi kesehatan si anak pada kemudian hari. Dengan kata lain, anak yang kegemukan sejak kecil diprediksi bakal lebih cepat mengalami gangguan kesehatan. Sejumlah studi bahkan menyimpulkan, anak-anak yang kelebihan berat badan sejak usia kurang dari 10 tahun akan menghadapi ancaman stroke pada usia 40, bahkan bisa dimulai sejak usia 30. Cukup menyeramkan kan? Nah, terkait janin besar, memang ada kemungkinan si bayi mencapai berat badan normal seiring pertumbuhannya. Namun, perlu dipahami bahwa bobo