Agar aktivitas sehari-hari dapat berjalan maksimal, perlu tulang yang sehat dan kuat. Untuk itu, perlu asupan makanan yang sehat dan mengandung kalsium.
Osteoporosis atau pengeroposan tulang merupakan suatu penyakit metabolik tulang yang ditandai dengan penurunan kepadatan (densitas) tulang hingga tulang mudah patah. Kalau sudah demikian, tentunya aktivitas seseorang akan terganggu. Untuk itu, dibutuhkan asupan kalsium yang cukup agar tulang menjadi sehat dan kuat.
Suatu studi menyebutkan, wanita yang mendapatkan asupan kalsium hariannya dari makanan akan memiliki tulang yang kuat dibandingkan wanita yang mendapatnya dari tablet suplemen.
Kalsium penting untuk mencegah osteoporosis, yang diperkirakan diderita delapan juta wanita Amerika, dan dua juta pria. Sebanyak 34 juta lainnya, memiliki kepadatan tulang yang rendah yang meningkatkan risiko terhadap osteoporosis. Lalu bagaimana kondisi di Indonesia? Dua dari lima lanjut usia terancam osteoporosis. Adapun angka kejadian osteoporosis di Jakarta mencapai 34 persen-38 persen dan Surabaya 26 persen.
Penelitian yang dipublikasikan American Journal of Clinical Nutrition, dari studi terhadap 183 wanita postmenoupause menyimpulkan, konsumsi kalsium yang cukup dapat membantu kepadatan tulang dan mencegah penurunan kalsium yang dibutuhkan dari tulang.
Dalam studi tersebut, peneliti menanyakan kepada wanita secara detail mengenai diet dan asupan suplemen kalsium selama seminggu. "Kami berasumsi bahwa hal ini merepresentasikan tipe diet setiap wanita," ujar asisten profesor dari Division of Bone and Mineral Diseases Barnes- Jewish Hospital Reina Armamento-Villareal, MD.
Berdasarkan hasil jawaban dari partisipan, peneliti membagi wanita-wanita itu ke dalam tiga kelompok. Satu disebut kelompok suplemen, setidaknya 70 persen kalsium harian mereka didapat dari tablet atau pil. Kelompok kedua disebut kelompok diet, setidaknya 70 persen dari asupan kalsiumnya berasal dari produk makanan sehari-hari. Selain itu, kelompok terakhir adalah kelompok diet plus suplemen, yang persentase asupan kalsiumnya tidak jauh berbeda antara kedua kelompok yang lain.
"Hanya 35 persen dari kalsium pada sebagian besar suplemen yang bisa diabsorpsi oleh tubuh. Kalsium dari diet makanan secara umum lebih baik diabsorpsi. Hal ini dapat menjadi alasan bagaimana seorang wanita mendapat kalsium yang lebih tinggi dan membentuk kepadatan tulang yang lebih baik," ungkap Armamento-Villareal.
Melihat hasil penelitian itu, bisa dikatakan bahwa kalsium yang berasal dari makanan alami memang lebih baik dibandingkan yang terkandung dalam suplemen. Namun, bukan berarti suplemen tidak ada manfaatnya. Apalagi bagi mereka yang kurang mengonsumsi makanan alami yang mengandung kalsium.
Studi yang dilakukan peneliti Italia melaporkan, suplemen L-Carnitine dapat mengurangi kelelahan dan mendorong fungsi mental pada orang lanjut usia. Bahkan, secara signifikan dapat meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi massa lemak.
"L-carnitine-sebuah molekul seperti vitamin yang mempunyai beberapa peran penting dalam tubuh-membantu selsel memproduksi energi dari lemak. Konsentrasi tinggi dari molekul ditemukan dalam bagian tubuh dengan kebutuhan tinggi energi, seperti otot skeletal dan jantung. Secara keseluruhan, konsentrasi L-carnitine menurun setelah usia 70," tutur peneliti dari Universitas Catania dr Mariano Malguarnera dan kolega dalam laporan pada American Journal of Clinical Nutrition seperti dikutip Reuters.
Dalam penelitian itu, dr Mariano dan tim memilih secara acak terhadap 66 pria dan wanita berusia lanjut dengan mengonsumsi 2 gram L-carnitine atau placebo setiap hari selama 6 bulan.
Hasilnya, level kolesterol menurun signifikan pada individu yang mendapat suplemen. Penerima L-cartinine juga bertambah 3,8 gram massa ototnya dan kehilangan 1,8 kg massa lemak.
Orang yang diberikan L-carnitine juga mampu berjalan 4 meter lebih jauh selama 6 menit tes jalan kaki setelah menjalani perawatan dibandingkan mereka yang diberikan placebo.
Partisipan studi dalam kelompok L-carnitine juga dilaporkan mengalami perubahan signifikan pada mental, fisik, dan menghilangkan kelelahan. Adapun perawatan dengan placebo tidak membawa dampak dalam mengurangi rasa lelah.
Sumber: okezone.com
Comments
Post a Comment