Skip to main content

Alkohol Merusak Otak Pusat pada Bayi

Minuman beralkohol yang dikonsumsi ibu hamil, berdampak buruk terhadap janin. Yakni, bayi yang dilahirkan akan mengalami kerusakan otak pusat atau fetal alcohol syndrome (FAS). Memiliki buah hati yang sehat, tentu menjadi impian setiap pasangan. Namun, untuk mendapatkan buah hati yang sehat tentu saja membutuhkan usaha. Salah satunya adalah menjaga kesehatan si ibu sejak kehamilan dan saat menyusui.

Bagi para wanita hamil, sebaiknya menghindari minuman beralkohol selama kehamilan, mengingat dapat mengakibatkan risiko terhadap pertumbuhan janin atau risiko kerusakan sistem otak pusat. Kerusakan otak pusat ini dikenal dengan istilah fetal alcohol syndrome (FAS) atau sindrom alkohol.

Para ahli dari American College of Obstetricians and Gynecologists dan the American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar mempertimbangkan kondisi kesehatan bayi dalam kandungan. Caranya, para ibu sama sekali tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Dalam penelitian itu, terungkap ketika seorang ibu yang sedang hamil mengonsumsinya, maka zat tersebut akan diteruskan melalui aliran darah kepada bayi di dalam kandungan.



Kemungkinannya adalah bayi akan memiliki kadar alkohol yang lebih tinggi dibandingkan sang ibu. Jika ibu mengonsumsi minuman beralkohol setiap hari, maka kemungkinan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan yang rendah, mengalami gangguan saat anak belajar, berbicara, memusatkan perhatian, bahasa dan anak cenderung hiperaktif.
Efek yang paling serius dari alkohol ialah FAS.

Ciri-ciri yang terkena FAS adalah gejala pertumbuhan yang terhambat, ciri-ciri wajah yang tidak normal seperti kepala dan ukuran otak yang kecil atau kekurangan dari sistem anatomi tubuh lainnya. Frekuensi konsumsi alkohol tujuh kali atau lebih per minggu, termasuk wine, bir, dan minuman mengandung alkohol sangat memperbesar risiko bayi akan mengalami FAS. Namun, para ibu yang mengonsumsi minuman beralkohol kurang dari ukuran tersebut bisa juga mengalami hal serupa atau gangguan lainnya.

"Sindrom alkohol pada janin atau fetal alcohol syndrome (FAS) adalah kumpulan dari penyakit dan kelainan yang diderita sejak lahir, termasuk pertumbuhan yang terhambat, ketidakmampuan untuk belajar. Di Indonesia, kasus seperti ini juga banyak ditemukan," kata dokter spesialis obstetri ginekologi (kebidanan dan kandungan) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Chandra Hidayat SpOG.

FAS, menurut Chandra, hanya bisa dicegah bila si ibu mengikuti aturan, yaitu dengan tidak mengonsumsi minuman beralkohol sama sekali sepanjang kehamilan dan menyusui. "FAS adalah penyakit yang dibawa sejak lahir. Kerusakan telah terjadi, bahkan ketika si bayi masih janin. Tidak ada pencegahan lain, selain si ibu harus tidak mengonsumsinya sepanjang kehamilan," ujarnya.

Di Indonesia, kasus bayi dengan FAS setiap tahun semakin meningkat. Hal itu Candra menyebutkan, karena gaya hidup wanita Indonesia yang mulai berubah. "Dulu adat ketimuran melarang wanita mengonsumsi minuman beralkohol, tapi sekarang sudah menjadi gaya hidup sehingga sulit untuk dihindarkan," katanya.

Peningkatan bayi dengan kasus FAS, tidak saja terjadi di Indonesia. Namun, juga terjadi di negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, dan Prancis. Bahkan, baru-baru ini para peneliti di Amerika Serikat bisa mengidentifikasi bayi yang terkena FAS saat mengedip atau eye blink condition (EBC).

"Hasil penelitian memperlihatkan ibu yang mengonsumsi minuman beralkohol selama kehamilan dapat memperlemah atau merusak kemampuan anak saat berkedip atau EBC," ujar Dr Sandra W Jacobson dari Wayne State University School of Medicine di Detroit, Amerika Serikat.

Jacobson bersama tim peneliti kemudian melaporkan penemuan mereka dalam Journal Alcoholism, Clinical and Experimental Research. Penelitian dilakukan di Cape Town, Afrika Selatan, dilakukan terhadap 98 anak berusia 5 tahun yang menjalani tes kedipan mata dan anak-anak yang sehat yang berperan sebagai kelompok pengontrol. "Kami ingin melihat, apakah dapat menggunakan paradigma EBC untuk mengidentifikasi, memperlemah atau mengurangi subcortical pada otak, yang secara khususnya dipengaruhi asupan alkohol semasa kandungan pada anak," katanya.

Hasilnya, tidak satu pun anak-anak yang menderita FAS memperoleh hasil normal saat menjalani tes EBC dibandingkan dengan hasil 75 persen pada anak-anak sehat. Sementara itu, bagi anak-anak yang memperoleh dampak lebih ringan dari alkohol, biasanya menjalani sesi uji lebih banyak untuk hasil EBC normal.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen...

Garis Besar Usaha Kesehatan

PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF, REHABILITATIF Dalam garis besar usaha kesehatan, dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu : 1. Usaha pencegahan (usaha preventif) Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan individu, keluarga,  kelompok dan masyarakat. Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu : Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun dirumah Pemeriksaan d...

Cara Mengobati Gatal Tenggorokan (How to Treat Itchy Throat)

Bila istirahat malam Anda terganggu karena gatal tenggorokan, jangan buru-buru meminum obat batuk. Ada pilihan obat yang lebih alami, praktis, namun tetap efektif. Madu. Untuk mendapatkan manfaat itu, Anda tak memerlukan banyak cairan madu. Cukup gunakan 1-2 sendok teh, sesuai kebutuhan. Tambahkan seduhan teh hangat dan perasan lemon untuk efek yang lebih bagus. Selain melegakan tenggorokan, madu juga mengandung antioksidan. Menurut hasil penelitian terbaru, madu juga bisa memiliki efek antibakteri, sehingga bisa menjadi alternatif terapi sinusitis. Teteskan cairan madu ke secangkir air panas. Hirup uapnya. Ini berkhasiat untuk mengurangi keluhan hidung tersumbat sekaligus menghilangkan bakteri. Sumber: suaramerdeka.com