Skip to main content

Kerja Larut Malam Berisiko Kena Kanker

Orang yang bekerja pada malam hari sering membuat pola hidup seseorang terganggu. Selain itu, serangan insomnia secara teori juga dapat meningkatkan risiko terserang kanker. Tak hanya itu, sistem penerangan saat bekerja di malam hari juga diyakini menjadi salah satu penyebab kanker. Hal ini karena cahaya lampu ternyata mengeluarkan melatonin yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker. Selama ini diketahui sinar lampu dan sisa hasil pembakaran menjadi faktor yang mempermudah seseorang terserang kanker.
LONDON - Anda suka kerja larut malam atau selalu melakukan kerja shift malam? Saatnya Anda mempertimbangkan pengaruhnya bagi kesehatan Anda.


Sebuah penelitian terbaru dari WHO telah menyatakan bahwa jam kerja larut malam juga dapat memperbesar peluang terserang kanker. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa rata-rata penderita kanker prostat dan kanker payudara adalah orang yang berkerja hingga larut malam.



Agen Penelitian Internasional untuk kanker yang berada di bawah langsung WHO juga menemukan data bahwa orang yang bekerja shift pada malam hari juga mempunyai peluang lebih tinggi terserang kanker. Namun, lembaga masyarakat kanker Amerika masih meneliti kebenaran dari temuan ini.

Seperti dilansir Yahoo.com, Jumat (30/11/2007), lembaga masyarakat kanker Amerika tersebut masih meragukan bahwa kerja hingga larut malam berpengaruh terhadap seseorang untuk terserang kanker. Lembaga ini lebih setuju dengan temuan kerja shift dapat membuat seseorang berpeluang lebih untuk merangsang faktor-faktor penyebab kanker.

Meskipun belum ada bukti kuat, namun kerja hingga larut malam sangat berbahaya. Tidak hanya merusak ritme jantung, tapi juga fungsi biologis tubuh. Hormon melatonin yang menjadi pendorong bagi perkembangan tumor, umumnya diproduksi pada malam hari.

Jika temuan baru tentang sistem kerja sift yang memperbesar peluang terkena kanker, tentu akan sangat berpengaruh nyata bagi masyarakat dunia. Hampir 20 persen masyarakat dunia saat ini bekerja pada shift malam.

Richards Stevens adalah orang yang pertama menghubungkan pengaruh kerja shift malam dengan kanker. Pada tahun 1987 lalu, profesor dan ahli epidemiologis kanker pada Universitas Connecticut Health Center ini telah mempublikasikan hipotesanya yang menghubungkan antara aktivitas malam hari dapat menyebabkan kanker payudara.

Tetapi dalam beberapa studi beberapa tahun ini ditemukan bahwa wanita yang bekerja pada malam hari cenderung lebih mudah terserang kanker payudara. Hal itu juga didukung oleh kenyataan bahwa binatang malam lebih mudah terserang tumor dan lebih awal mati. Sedangkan pada kaum Adam, bekerja pada malam hari mempertinggi peluang terserang kanker prostat.

Namun perlu digarisbawahi bahwa dalam penelitian ini adalah para perawat dan kru pesawat sehingga penelitian dengan populasi yang berbeda masih perlu dibuktikan. Studi terbaru ini masih menjadi perdebatan. Selama ini diketahui bahwa gen kanker dipengaruhi oleh bahan berakohol dan pil pencegah kehamilan. Para ilmuwan sendiri percaya bahwa tingkat melatonin yang rendah pada seseorang dapat menyebabkan risiko terserang kanker lebih tinggi.

"Shift malam tentu akan membuat orang berusaha terjaga pada saat bekerja. Hal itulah yang membuat orang tidak cukup tidur, sehingga sistem kekebalan tubuh mudah diserang dan kehilangan kekuatan untuk menangkal sel-sel kanker yang mengancam," ujar Mark Rea, Direktur Light Research Center di Rensselaer Polytechnic Institute New York.

Orang yang bekerja pada malam hari sering membuat pola hidup seseorang terganggu. Selain itu, serangan insomnia secara teori juga dapat meningkatkan risiko terserang kanker. Tak hanya itu, sistem penerangan saat bekerja di malam hari juga diyakini menjadi salah satu penyebab kanker. Hal ini karena cahaya lampu ternyata mengeluarkan melatonin yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker. Selama ini diketahui sinar lampu dan sisa hasil pembakaran menjadi faktor yang mempermudah seseorang terserang kanker.
(tty)


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

7 Mitos Seputar Menstruasi

MITOS seringkali dipercaya, berkembang dalam masyarakat dengan penyampaian informasi yang kurang tepat, kurang lengkap, bahkan terlalu berlebihan. Hal ini menimbulkan sikap antipati, defensif bahkan diskriminasi pada situasi tertentu. Sesudah mitos mengenai seksualitas, ternyata mitos mengenai menstruasi juga beredar dalam masyarakat dan turun temurun diberitahukan. Beberapa di antaranya: 1. Menstruasi membuat tubuh menjadi lemah. Hasil penelitian menyebutkan bahwa darah menstruasi yang keluar banyaknya kira-kira hanya 150 ml atau sekitar empat sampai enam sendok saja. Jadi tidak benar kalau tubuh akan menjadi lemas hanya karena Anda sedang menstruasi. 2. Sedang menstruasi berarti sedang sakit. Justru sebaliknya, menstruasi adalah proses alami yang dialami oleh setiap perempuan produktif. Menstruasi berarti perempuan tersebut sehat dan sistem reproduksinya bekerja dengan normal sebagaimana mestinya. 3. Ingin menstruasi lancar, sering-seringlah minum soft drink. Banyak yang percaya sela...

Aktivitas Pencegah Osteoporosis

JANGAN sampai osteoporosis terus mencuri tulang Anda. Untuk mencegah datangnya si pencuri tulang bisa dilakukan melalui kegiatan hobi yang menyenangkan. Aktivitas apa saja yang bisa membantu tulang tetap kuat? Berkebun Mengangkat pot, menyeret karung berisi tanah, dan menggali lubang bermanfaat dalam membentuk massa tulang, dibandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air Banyak olahraga air yang dapat memberi latihan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tulang. Misalnya, olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat. Menari Semua jenis tari akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing, atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh dan bungkuk sa...

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...