Skip to main content

Waspadai Atrofi Miss V Setelah Menopause!

ANDA pasti ingin kondisi organ intim Anda tetap terjaga dengan baik. Tetap bersih dan sehat. Tapi ternyata selalu saja ada masalah yang muncul, terutama setelah masa menopause. Setelah menopause, banyak mengalami atrofi Miss V.

Walaupun tidak semua perempuan akan mengalami atrofi Miss V, namun tetap mesti diwaspadai. Apalagi persentasenya cukup besar. “Sebenarnya tidak semua perempuan menopause itu mengalami atrofi Miss V, tapi sebagian, ya. Sekitar 50 persen dari perempuan menopause,” kata dr Handy Suryana SpOG dari Rumah Sakit Royal Taruma, Grogol, Jakarta Barat.

Atrofi Miss V merupakan penipisan dan peradangan pada dinding-dinding Miss V. Penipisan dan peradangan terjadi karena menurunnya kadar hormon estrogen.



“Atrofi Miss V itu adalah penipisan dan peradangan dinding Miss V. Yang disebabkan oleh menurunnya hormon estrogen,” katanya.

Sekadar diketahui, hormon estrogen berpengaruh terhadap elastisitas Miss V. Pada perempuan, hormon estrogen berperan menjaga kondisi kesehatan dan elastisitas dinding Miss V. Juga memicu produksi cairan Miss V. Nah, jika estrogen menurun, jaringan Miss V menjadi tipis, terjadi pengerutan, Miss V menjadi lebih kering, kurang elastis, dan lebih rapuh.

Masalahnya, menjelang usia tertentu produksi hormon ini mulai menurun. Penurunan ini kemungkinan terjadi setelah menopause atau menjelang menopause. Kurang lebih ketika perempuan sudah mulai memasuki usia 40. Kadar hormon ini juga bisa berkurang pada perempuan menyusui. Atau juga pada beberapa kondisi lain. “Setelah operasi pengangkatan kedua indung telur, terapi radiasi panggul untuk kanker, kemoterapi, dan efek samping dari pengobatan hormon kanker payudara,” terangnya. Penurunan hormon estrogen juga bisa disebabkan oleh kurangnya aktivitas seksual atau bahkan tidak melakukan hubungan seksual sama sekali sebelum masa menopause.

Selain karena menurunnya kadar hormon estrogen, ada beberapa hal lain yang juga menyebabkan terjadinya atrofi Miss V, yaitu perempuan yang tidak pernah melakukan hubungan seksual atau bahkan tidak melakukan hubungan seksual sama sekali sebelum masa menopause.

Selain karena menurunnya kadar hormon estrogen, ada beberapa hal lain yang juga menyebabkan terjadinya atrofi Miss V, yaitu perempuan yang tidak pernah melakukan persalinan per Miss V atau melahirkan secara normal.

“Yang bisa memperparah gejala itu kalau perempuan itu belum pernah melahirkan per vaginam. Nah itu dia lebih mudah terjadi atrofi Miss V,” sambungnya.

Faktor pemicu lainnya adalah rokok. Merokok akan mengganggu sistem peredaran darah dan meurunkan efek estrogen alami yang masih terdapat di dalam tubuh setelah menopause. “Yang bisa juga memperparah gejala atrofi Miss V itu kalau dia merokok,” katanya.

Perempuan yang mengalami atrofi Mis V biasanya akan mengalami gejala-gejala yang beragam, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Yang paling sering dirasakan adalah rasa tidak enak atau tidak nyaman. Vagina juga menjadi kering, terasa panas seperti terbakar, dan terasa gatal.
“Nah, biasanya juga akan disertai dengan gejala-gejala saluran kencing,” lanjutnya. Misalnya, menjadi lebih sering buang air kecil, mengalami infeksi pada saluran kencing.

Gejala khas atrofi Miss V lebih banyak dirasakan pada saat melakukan hubungan seksual. Perempuan akan melakukan hubungan seksual yang tidak nyaman. Sering kali menimbulkan rasa sakit dan disertai pendarahan. Akibatnya, dorongan untuk berhubungan seksual menurun.

Lantas apa yang harus dilakukan? Pencegahan dini tentunya lebih baik daripada pengobatan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan aktivitas seksual secara reguler dengan atau tanpa pasangan (masturbasi).

“Lakukan aktivitas seksual secara reguler, ya. Aktivitas seksual itu bisa dilakukan dengan atau tanpa partner. Itu bisa mengurangi kemungkinan atrofi Miss V,” katanya.

Aktivitas seksual ini berhubungan dengan aliran darah ke Miss V. Selama aktivitas seksual terjadi, aliran darah ke Miss V meningkat. Dengan demikian, jaringan organ Miss V tetap sehat dan lentur. Masturbasi juga memperkuat lapisan dinding Miss V.

“Aktivitas seksual yang reguler itu bisa mengurangi kemungkinan atrofi Miss V karena aktivitas seksual dengan atau tanpa partner akan meningkatkan aliran darah ke Miss V. Jadi, jaringannya akan tetap bagus,” katanya. Hubungan seksual sebelum dan setelah masa menopause.

Terkait dengan rokok sebagai faktor pemicu, dr Handy mengatakan bahwa berhenti merokok adalah tindakan pencegahan yang bijaksana. “Pencegahan yang bisa dilakukan, ya, tentunya berhenti merokok, ya,” tegasnya. Dengan demikian, efek alami estrogen tidak rusak.

Namun bagaimana bila atrofi Miss V sudah terjadi? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain, dengan menggunakan pelicin. Pelicin diberikan dengan tujuan supaya tidak merasakan sakit dan juga untuk membuat Miss V menjadi lembap pada saat berhubungan seksual, sehingga tidak merasa sakit. Cara lain adalah dengan menggunakan krim yang mengandung estrogen.

“Mengobatinya paling gampang pakai pelicin. Kalau kurang efektif, bisa gunakan krim estrogen. Tapi kalau tidak efektif juga atau disertai gejala menopause yang lain, bisa digunakan obat HRT,” jelas dr Handy.


(Genie/Genie/tty)
Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Tanda - Tanda Kehamilan

Banuak wanita yang tidak sadar dirinya telah berbadan dua alias hamil. Dia baru menyadari dirinya hamil, begitu sadar "tamu" bulanannya terlambat berkunjung. Selain jadwal haid yang menjadi patokan, ada beberapa indikasi awam yang menjadi ukuran seseorang hamil. Yakni tidak enak badan, perut sakit, mual, merasakan aneh di bagian mulut, sensitif di bagian dada, mudah lelah, dan masih banyak lagi. Seperti dilansir Femalefirst, Senin (19/1/2009), jika anda telah merasakan hal-hal yang tidak lazim pada tubuh anda, seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya pada hari pertama jadwal anda haid, secepatnya periksa dengan menggunakan testpack. Tes dengan alat ini, mendeteksi hormon lewat air seni. Zat kimia yang terkandung dalam alat tersebut akan berubah warna begitu terkena air seni. Sebaiknya, saat melihat perubahan warna, Anda melakukannya di dekat jendela dengan cahaya yang cukup terang. Testpack termasuk alat pendeteksi hamil yang akurat selama dipergunakan dengan baik. Tidak...

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen...