Skip to main content

Kejang Demam atau Epilepsi?

NURMA, kaget bukan kepalang saat mendapati Lili (2,5 tahun), tiba-tiba kejang. Badannya kaku seperti kayu, tangannya mengepal erat, gigi terkatup dan matanya mendelik ke atas. Ketakutan pun muncul dalam benak Nurma jangan-jangan putri kecilnya mengidap epilepsi. Benarkah demikian? Atau demam Lili hanya sebatas kejang karena demam? Ada baiknya Moms mengenal lebih dekat perbedaannya!
Step vs Epilepsi

Menurut dr Nanang Kusdiyan, SpA MKes, kejang demam atau step (stuip) adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal/anus di atas 38 derajat celsius) tanpa disertai adanya infeksi susunan saraf pusat, gangguan elektrolit (misalnya, akibat diare/muntah yang hebat) atau gangguan metabolik (misalnya akibat kadar glukosa dalam darah turun). Kondisi ini umum terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Akan tetapi kejang yang disertai demam pada bayi yang berusia kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam kejang demam.

Sedangkan epilepsi atau ayan adalah suatu kondisi gangguan kronik yang ditandai oleh berulangnya bangkitan epilepsi berupa manifestasi klinis/gejala akibat lepasnya muatan listrik yang berlebihan dan hipersinkron dari sel neuron di otak.



Kenali Penyebabnya!
Yang perlu diketahui, epilepsi tidak selalu bergejala berupa kejang seperti yang dikenal awam selama ini. Epilepsi tertentu dapat bergejala bengong atau penurunan kesadaran.

Kejang Demam

  • Demam, usia toddler sangat rentan terhadap penyakit infeksi, seperti ISPA (batuk, pilek) dan infeksi telinga yang dapat menimbulkan demam. Namun nilai ambang ketahanan anak terhadap demam berbeda, ada yang sudah mengalami kejang pada suhu 38 derajat celsius namun ada juga yang baru kejang saat suhunya mencapai 40 derajat celsius.
  • “Ketidakmatangan” otak dan termoregulator (pengaturan suhu) tubuh.
  • Genetik/keturunan, ada riwayat keluarga yang mengalami kejang demam atau bahkan epilepsi.



Epilepsi

  • Idiopatik, yaitu golongan yang belum atau tidak diketahui penyebabnya - termasuk faktor keturunan.
  • Simtomatik adalah golongan yang diketahui penyebabnya, misalnya kelainan metabolik, trauma kepala, tumor kepala, stroke, infeksi otak, kelainan otak bawaan sejak lahir, dan sebagainya.



Dapat Berisiko Epilepsi
Untuk kejang demam sederhana, Moms tidak perlu khawatir. Biasanya setelah kejang – selama tidak mengalami trauma saat kejang - tidak meninggalkan gejala sisa dan akan menghilang setelah usia 5 tahun.

Namun kejang demam kompleks dapat menjadi salah satu faktor risiko munculnya epilepsi. Kejang demam dapat terulang kembali, jika:

  1. Riwayat kejang demam pada keluarga
  2. Usia si kecil kurang dari 12 bulan
  3. Suhu tubuh rendah saat kejang, misal 38 derajat celsius sudah demam
  4. Cepatnya si kecil kejang saat demam



Pengobatan
Untuk kejang demam, biasa dokter akan melakukan:

  1. Mengatasi kejang secepat mungkin, dengan memberikan obat anti kejang.
  2. Pada bayi mengalami kejang demam pertama kali saat berusia kurang dari 12 bulan dianjurkan pemeriksaan cairan sumsum tulang belakang, untuk mengetahui apakan si kecil mengalami meningitis.
  3. Pencegahan, biasanya dokter akan memberikan obat penurun panas dan anti kejang yang dapat diberikan jika si kecil mengalami demam lagi.


Sedangkan untuk epilepsi akan diberikan obat yang diminum secara teratur untuk mengurangi intensitas dan frekuensi serangan epilepsi. Idealnya sampai tidak ada serangan (zero seizure) selama 2 tahun.


(Mom& Kiddie//tty)
Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Tanda - Tanda Kehamilan

Banuak wanita yang tidak sadar dirinya telah berbadan dua alias hamil. Dia baru menyadari dirinya hamil, begitu sadar "tamu" bulanannya terlambat berkunjung. Selain jadwal haid yang menjadi patokan, ada beberapa indikasi awam yang menjadi ukuran seseorang hamil. Yakni tidak enak badan, perut sakit, mual, merasakan aneh di bagian mulut, sensitif di bagian dada, mudah lelah, dan masih banyak lagi. Seperti dilansir Femalefirst, Senin (19/1/2009), jika anda telah merasakan hal-hal yang tidak lazim pada tubuh anda, seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya pada hari pertama jadwal anda haid, secepatnya periksa dengan menggunakan testpack. Tes dengan alat ini, mendeteksi hormon lewat air seni. Zat kimia yang terkandung dalam alat tersebut akan berubah warna begitu terkena air seni. Sebaiknya, saat melihat perubahan warna, Anda melakukannya di dekat jendela dengan cahaya yang cukup terang. Testpack termasuk alat pendeteksi hamil yang akurat selama dipergunakan dengan baik. Tidak...

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen...