Skip to main content

Persiapan & Cara Mencukur Rambut Bayi

TIDAK ada kekhususan mengenai waktu yang tepat. Waktu ini lebih banyak dipengaruhi oleh masing-masing kepercayaan, agama, adat maupun kebiasaan masyarakat yang dianut. Pahami persiapan dan cara tepat mencukur rambut si kecil.

Alat dan Bahan

Sebaiknya gunakan alat cukur manual mengingat kulit dan batok kepala bayi masih rentan, juga rambut masih tipis. Selain itu kita bisa mengontrol gerakan, kekuatan dan kedalaman pisau cukur serta menuntut kita untuk lebih cermat dan teliti dalam mengerjakannya, sehingga meminimalkan risiko terjadi luka pada kulit kepala bayi. Pisau cukur harus baru.

Alkohol 70 persen atau cairan antiseptik. Sterilkan alat dan pisau cukur dengan menggunakan alkohol 70 persen atau cairan antiseptik sebelum digunakan.
Antibiotik topikal untuk dioleskan setelah pencukuran selesai.

Persiapan Bagi si Pencukur

Orang yang akan mencukur hendaknya sudah berpengalaman dalam mencukur rambut bayi dan anak-anak. Umumnya pria lebih berpengalaman dalam hal mencukur dibandingkan wanita.

Sebelum mencukur rambut, cucilah tangan dengan sabun maupun antiseptik. Idealnya pencukur rambut menggunakan sarung tangan yang steril.

Persiapan Bayi Sebelum Dicukur

1. Pencukuran sebaiknya dilakukan saat rambut dalam keadaan bersih. Jadi, sebelumnya rambut bayi harus dibersihkan lebih dulu (keramas).

2. Usahakan bayi dalam keadaan tidur untuk mempermudah pencukuran.

Cara Mencukur Rambut Bayi


  • Posisikan kepala bayi dengan leher tersangga senyaman mungkin untuk dilakukan pencukuran.
  • Cukurlah rambut bayi searah dengan arah pertumbuhan rambutnya. Hal ini akan meminimalkan rasa sakit yang mungkin timbul saat pencukuran.
  • Lakukan pencukuran dengan lembut dan hati-hati. Jangan sampai melukai kulit kepala.
  • Setelah selesai, basuh dan bersihkan sisa-sisa rambut di kepala bayi menggunakan air hangat. Kemudian oleskan antibiotik topikal untuk menghindari risiko terjadinya infeksi pascapencukuran.


Penting! Akibat Alat Kurang Tepat

Bila tidak hati-hati, beberapa masalah dapat timbul seputar pencukuran rambut bayi lantaran penggunaan alat yang kurang tepat, yakni:

1. Luka dan parut bekas luka. Luka dapat terjadi selama proses pencukuran. Penggunaan alat cukur yang terlalu dalam atau kurang tajam sering kali menimbulkan luka pada kulit kepala bayi. Luka lecet, biasanya akan sembuh dengan sempurna dan rambut dapat kembali tumbuh.

Namun luka yang dalam juga dapat mengenai folikel rambut. Setelah sembuh dapat menimbulkan parut dan pada tempat tersebut biasanya tidak bisa ditumbuhi rambut.

2. Folikulitis. Merupakan infeksi bakteri yang ditandai dengan timbulnya lenting-lenting kecil berisi nanah di seputar folikel rambut. Infeksi ini dapat disebabkan sterilisasi alat kurang baik, maupun persiapan orang yang mencukur dan persiapan bayi yang kurang tepat. Selain itu folikulitis juga bisa terjadi bila rambut yang tumbuh tidak bisa keluar ke permukaan kulit namun justru tumbuh di bawah kulit (ingrown hair).

3. Infeksi jamur. Biasanya timbul akibat penggunaan pisau cukur yang sudah terkontaminasi elemen jamur sebelumnya. Pisau cukur yang digunakan secara bergantian berisiko untuk memindahkan sumber infeksi dari satu orang ke orang lain.




(Mom& Kiddie//ftr)
http://lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

7 Mitos Seputar Menstruasi

MITOS seringkali dipercaya, berkembang dalam masyarakat dengan penyampaian informasi yang kurang tepat, kurang lengkap, bahkan terlalu berlebihan. Hal ini menimbulkan sikap antipati, defensif bahkan diskriminasi pada situasi tertentu. Sesudah mitos mengenai seksualitas, ternyata mitos mengenai menstruasi juga beredar dalam masyarakat dan turun temurun diberitahukan. Beberapa di antaranya: 1. Menstruasi membuat tubuh menjadi lemah. Hasil penelitian menyebutkan bahwa darah menstruasi yang keluar banyaknya kira-kira hanya 150 ml atau sekitar empat sampai enam sendok saja. Jadi tidak benar kalau tubuh akan menjadi lemas hanya karena Anda sedang menstruasi. 2. Sedang menstruasi berarti sedang sakit. Justru sebaliknya, menstruasi adalah proses alami yang dialami oleh setiap perempuan produktif. Menstruasi berarti perempuan tersebut sehat dan sistem reproduksinya bekerja dengan normal sebagaimana mestinya. 3. Ingin menstruasi lancar, sering-seringlah minum soft drink. Banyak yang percaya sela...

Aktivitas Pencegah Osteoporosis

JANGAN sampai osteoporosis terus mencuri tulang Anda. Untuk mencegah datangnya si pencuri tulang bisa dilakukan melalui kegiatan hobi yang menyenangkan. Aktivitas apa saja yang bisa membantu tulang tetap kuat? Berkebun Mengangkat pot, menyeret karung berisi tanah, dan menggali lubang bermanfaat dalam membentuk massa tulang, dibandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air Banyak olahraga air yang dapat memberi latihan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tulang. Misalnya, olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat. Menari Semua jenis tari akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing, atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh dan bungkuk sa...

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...