Skip to main content

Ini Dia Beragam Problem Makan Ibu Hamil

TIAP bumil menghadapi problem makan berbeda; ada yang makin banyak makan, ada yang hanya mau mengunyah jenis makanan tertentu, tapi tak sedikit yang enggak doyan makan. Bagaimana dengan Anda?

Jika Bumil Mual-Muntah

“Mau mual-muntah seperti apapun ya tetap harus dipaksakan makan! Siasati dengan makan dalam porsi kecil tapi sering. Makan besar 4-5 kali sehari, ditambah 2-3 kali ngemil, serta 3-4 gelas susu,” jelas dr. Trijatmo Rachimhadhi, SpOG (K), RSIA YPK Mandiri, Menteng - Jakarta Pusat.

dr. Cindiawaty Pudjiadi, MARS, MS, SpGK, dari RS Medistra, Jakarta Selatan mengamini, “Agar memudahkan bumil menelannya, lebih baik makanan utama berupa nasi lembek dipadu dengan lauk-pauk hewani dan nabati, serta sayuran yang dipotong ukuran kecil. Tiga puluh menit sebelum makan, naikkan selera makan bumil dengan sedikit makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti roti berukuran kecil yang rasanya disesuaikan dengan selera."

"Sementara makanan selingan, pilih buah-buahan yang disukai, biskuit atau kue basah dengan bentuk menarik, ditambah susu yang dibuat agak encer. Agar tidak mual, hindari makanan yang beraroma kuat atau menyengat, contohnya seafood atau yang menggunakan banyak bawang dan daun bawang!,” imbuhnya.

Bumil disarankan tak minum cairan apapun berdekatan dengan waktu makan. Cairan akan menimbulkan rasa kenyang sekaligus menambah rasa mual. Oleh karena itu, dianjurkan tidak minum 15-30 menit sebelum dan sesudah makan.

“Jika Moms merasa belum sanggup dengan porsi makan yang diterapkan, abaikan saja! Yang penting makanlah sesuai jadwal! Setelah bisa mengikuti iramanya, porsi makanan bisa ditambah sedikit demi sedikit hingga semua zat gizi yang dibutuhkan terpenuhi. Bumbu masak alami seperti kunyit, sereh, lengkuas, kapulaga boleh ditambahkan untuk menggugah selera makan. Asalkan jangan memberi penyedap rasa yang mengandung MSG (Mono Sodium Glutamat), karena dikawatirkan bisa memicu kerusakan sel-sel otak janin!” imbuh Trijatmo.

Bumil Hanya Konsumsi Buah-buahan dan Anti Sayuran

Berkaitan dengan perubahan hormonal, biasanya bumil kehilangan selera makan. Bahkan tak jarang sama sekali tak bisa bersentuhan dengan nasi atau jenis makanan tertentu, hingga memiliki hobi baru yaitu menyantap buah-buahan demi menekan rasa mual-muntahnya.

Sesungguhnya tidak masalah bumil gemar mengonsumsi buah-buahan, selama buah yang dikonsumsi tidak menimbulkan reaksi alergi atau mengganggu kehamilannya.

“Bumil perlu memerhatikan sensitivitas organ pencernaannya terhadap tingkat keasaman, selain tetap terus mengupayakan asupan dari sumber makanan lainnya. Sebab, jika buah-buahan dikonsumsi berlebih, apalagi ditambah sambal dalam bentuk rujak atau manisan dan asinan yang mengandung larutan cuka, cenderung mengiritasi dinding perut, yang justru menambah rasa mual atau malah menimbulkan gangguan diare!,” tegas Cindy.

Trijatmo pun sepakat, “Ada beberapa buah yang sebaiknya dihindari. Nenas misalnya, jika terlalu banyak dikonsumsi, di dalam lambung bereaksi menghasilkan soda dan asam. Sehingga saat dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, perut terasa kembung, mengakibatkan diare, muntah dan perut kram. Lain lagi dengan durian yang memiliki kandungan alkohol cukup tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan akan memicu terjadinya BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan konon akan memengaruhi karakter anak yang dilahirkan menjadi lebih temperamental.”

Jika emoh mengonsumsi nasi, bisa diakali dengan sumber karbohidrat lain. Misal kentang, roti, jagung, ubi, singkong, dan gandum.

Masalah lainnya ialah keengganan bumil mengonsumsi sayur-mayur. Sebetulnya tak perlu dikhawatirkan asalkan bumil gemar makan buah-buahan dan sumber makanan lainnya.

“Fungsi sayur sebagai penyedia vitamin C dan serat bisa digantikan dengan buah-buahan,” terang Trijatmo.

BuMil Gemar Mi Instan

Biasanya jika bumil sudah merasa nyaman dengan rasa suatu makanan, maka ia akan terus-menerus mengonsumsinya. Rasa mi instan yang gurih dan beraroma lezat memang kerap disukai bumil.

“Mengenai kegemaran bumil mengonsumsi mi instan, tak sepenuhnya dilarang. Hanya saja jangan gunakan bumbu yang terdapat dalam kemasan. Biasanya di dalam bumbu siap pakai terdapat MSG dan bahan pengawet. Bahan penyedap makanan tersebut bukan hanya tidak baik untuk kesehatan BuMil tetapi juga berbahaya bagi janin Anda!” tegas Trijatmo.

Jadi dianjurkan menggantinya dengan bumbu buatan sendiri.

Bumil Vegetarian Murni

Bumil yang sebelum hamil terbiasa menjalani pola hidup vegetarian sebagian besar ingin terus menjalaninya saat hamil, apalagi jika vegetariannya berkaitan dengan keyakinan beragama.

Nah, yang perlu dilakukan yakni kontrol teratur ke dokter kandungan untuk mengetahui kenaikan berat badan ibu dan bayi serta perkembangan si jabang bayi. Berat badan awal (sebelum hamil) akan menentukan rata-rata bulanan berat badan yang diharapkan. Misalnya semakin kurus seorang ibu maka penambahan berat badan akan berbeda dengan ibu yang gemuk. Asalkan Moms dapat memenuhi zat gizi yang dibutuhkan selama hamil melalui sumber makanan nabati, maka pola hidup vegetarian tetap bisa dijalankan.

Bumil dengan Penyakit Tertentu

Bagi bumil yang mengidap penyakit tertentu, pola makannya ternyata sama saja. Hanya ada bahan makanan tertentu yang harus dikurangi atau dibatasi sesuai penyakit yang diderita.

Bumil yang menderita tekanan darah tinggi misalnya, harus membatasi konsumsi makanan berkadar garam tinggi seperti ikan asin, telur asin atau makanan bercita-rasa gurih. Hindari pula makanan olahan dalam kemasan karena mengandung bahan penyedap, pengawet dan pewarna.

“Moms penderita diabetes mellitus atau yang pertambahan berat badannya sudah melampaui batas, disarankan menghindari makanan yang manis! Selain memengaruhi sistem hormonal, memicu kegemukan dan memacu pertumbuhan janin yang sangat cepat, hingga berpeluang melahirkan giant baby yang umumnya menjadi faktor penyulit persalinan,” urai Trijatmo.

(Mom& Kiddie//ftr)
http://lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen...

Aktivitas Pencegah Osteoporosis

JANGAN sampai osteoporosis terus mencuri tulang Anda. Untuk mencegah datangnya si pencuri tulang bisa dilakukan melalui kegiatan hobi yang menyenangkan. Aktivitas apa saja yang bisa membantu tulang tetap kuat? Berkebun Mengangkat pot, menyeret karung berisi tanah, dan menggali lubang bermanfaat dalam membentuk massa tulang, dibandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air Banyak olahraga air yang dapat memberi latihan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tulang. Misalnya, olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat. Menari Semua jenis tari akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing, atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh dan bungkuk sa...