Skip to main content

Bahaya Kegemukan Pada Masa Kehamilan

SAAT hamil setiap wanita mengalami kenaikan berat badan. Namun perlu diingat, pertambahan bobot jangan lebih dari 18 kg. Apa pasal?

Jika Anda tengah hamil saat ini, segeralah menimbang berat badan. Apakah masih dalam batas normal? Sejatinya tak ada patokan baku perihal seberapa kenaikan bobot ibu semasa hamil. Dengan kata lain, setiap ibu hamil (bumil) dapat mengalami kenaikan berbeda-beda.

Akan tetapi, hasil penelitian terbaru di Amerika menganjurkan agar bumil memantau kenaikan berat badannya supaya tidak lebih dari 18 kilogram. Pasalnya, jika lebih dari itu, dia berisiko dua kali lipat melahirkan bayi besar. Adapun yang dimaksud dengan bayi besar menurut Asosiasi Kebidanan dan Kandungan Amerika adalah bayi dengan berat 4 kilogram atau lebih. Sedangkan WHO menyebutkan, rata-rata berat badan bayi sehat dan normal saat dilahirkan adalah 3,2 kilogram.

Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Kebidanan dan Kandungan tersebut, peneliti melibatkan partisipan lebih dari 40.000 wanita Amerika dan bayinya. Setelah dianalisis, diperoleh data bahwa satu dari lima wanita mengalami peningkatan bobot berlebih semasa hamil, yang membuatnya berisiko dua kali lipat melahirkan bayi besar.

Kasus diabetes gestasional (diabetes yang disebabkan kehamilan) juga kerap menjadi penyebab bayi terlahir dengan berat badan berlebih. Namun, fakta lain dalam penelitian ini mengungkap bahwa bumil yang mengalami peningkatan lebih dari 18 kilogram tetap berpotensi melahirkan bayi besar sekalipun dia tidak mengidap diabetes gestasional.

"Mengingat banyaknya wanita yang mengalami kenaikan bobot lebih dari 18 kilogram saat hamil, maka anjuran untuk menghindari kegemukan semasa hamil merupakan pesan kesehatan yang penting untuk disebarluaskan," ujar Dr Teresa Hillier, salah seorang staf peneliti dari Kaiser Permanente Center for Health Research di Portland, Oregon.

Hillier menegaskan, bumil yang mengalami peningkatan bobot berlebih berisiko lebih tinggi memiliki bayi besar, yang juga berarti risiko si bayi kelak tumbuh dengan masalah kelebihan berat badan ataupun obesitas. Bagi bumil, janin yang terlampau besar berisiko mempersulit proses kelahiran, seperti meningkatkan kemungkinan perobekan atau perdarahan vagina, serta kemungkinan harus melahirkan lewat operasi caesar. Sementara si janin sendiri berisiko mengalami "macet" di bahu atau patah tulang selangka saat proses kelahiran.

Pada penelitian tersebut, Hiller dan timnya menganalisis data rekam medis dari 41.540 wanita yang melahirkan di Washington, Oregon, dan Hawai dalam kurun waktu 1995-2003. Seluruhnya terdeteksi mengalami diabetes gestasional dan sebanyak 5,4 persen di antaranya ditangani melalui program diet, olahraga, dan bila perlu diberikan insulin untuk mengontrol kadar gula darah.

Secara keseluruhan, sebanyak 20 persen bumil yang berat badannya naik lebih dari 18 kilogram melahirkan bayi besar. Sementara bumil dengan peningkatan bobot badan normal yang melahirkan bayi besar jumlahnya hanya kurang dari 12 persen.

Kelompok paling berisiko tinggi adalah bumil yang mengalami peningkatan berat badan lebih dari 18 kg sekaligus mengidap diabetes gestasional, yang mana hampir 30 persen dari kelompok ini melahirkan bayi besar. Sementara bumil berbobot normal sekaligus diabetes yang melahirkan bayi besar jumlahnya hanya berkisar 13,5 persen.

Peneliti mengungkapkan, temuan ini menganjurkan wanita harus menghindari peningkatan bobot berlebih selama hamil dan bumil yang didiagnosis mengalami diabetes gestasional, juga harus berupaya menjaga peningkatan berat badan tidak lebih dari 18 kilogram.

Kasus naiknya bobot badan selama kehamilan memang terus meningkat selama dua dekade terakhir, dan peneliti menduga hal tersebut kemungkinan terkait epidemi obesitas yang terjadi sejak masa kanak-kanak.

Sumber: OkeZone.com

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...

Aktivitas Pencegah Osteoporosis

JANGAN sampai osteoporosis terus mencuri tulang Anda. Untuk mencegah datangnya si pencuri tulang bisa dilakukan melalui kegiatan hobi yang menyenangkan. Aktivitas apa saja yang bisa membantu tulang tetap kuat? Berkebun Mengangkat pot, menyeret karung berisi tanah, dan menggali lubang bermanfaat dalam membentuk massa tulang, dibandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air Banyak olahraga air yang dapat memberi latihan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tulang. Misalnya, olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat. Menari Semua jenis tari akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing, atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh dan bungkuk sa...

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen...