Skip to main content

Tips Pola Makan Penderita Diabetes

Jika Anda adalah salah seorang dari jutaan diabetasi (penderita diabetes), bersiaplah mengubah pola makan. Bagaimanapun, tubuh sedang berjuang melawan diabetes Anda. Karenanya, apa yang Anda makan sangatlah berpengaruh.

Seperti dikutip Carefair, Jumat (22/1/2010), penelitian medis baru-baru ini menemukan fakta bahwa kandungan serat dalam menu harian dapat membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh, seperti ketika Anda mengonsumsi obat diabetes.

Mengonsumsi lebih banyak serat meningkatkan kadar hormon insulin yang berfungsi mengatur gula darah. Untuk diabetasi disarankan mengonsumsi buah-buahan, sayuran dan biji-bijian dalam porsi makan harian. Jadi pada saat pergi belanja, pastikan Anda membeli jeruk, anggur, kismis, oatmeal, pepaya, melon, granola, stroberi, kacang polong, dan apel.

Sejauh ini, penelitian telah membuktikan bahwa segelas jus tomat memberikan manfaat lebih bagi diabetas. Jus tomat berkhasiat mengontrol gula darah. Hal ini terutama penting bagi diabetasi tipe 2 karena tipe diabetes ini berisiko lebih besar terhadap serangan jantung dan stroke. Diabetesi tipe 2 memiliki sel-sel darah yang cenderung lengket satu sama lain, yang mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah (arteri). Nah, dengan minum satu cangkir jus tomat sehari, Anda dapat secara efektif mengurangi risiko penggumpalan darah sebesar 27 persen.

Selain itu, diabetesi juga harus menambahkan empat unsur penting dalam menu makanan harian, seperti magnesium, chromium, alpha-lipoic, dan vitamin E. Bila Anda mengonsumsi lebih banyak magnesium, risiko diabetes tipe 2 mengalami penurunan karena kehebatannya dalam mengontrol gula darah. Sumber magnesium, di antaranya kacang-kacangan, gandum, biji-bijian, kacang polong, dan sayuran berwarna hijau.

Chromium merupakan mineral yang bisa ditemukan pada banyak makanan, termasuk brokoli, gandum utuh, jus anggur, bir, kacang-kacangan, serta telur. Selain pada makanan, chromium juga tersedia dalam bentuk suplemen. Manfaat chromium bagi tubuh adalah membantu proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Para ilmuwan juga telah meneliti chromium bisa mengontrol kadar gula darah pada diabetasi dan mereka yang berisiko tinggi menderita diabetes. Selain itu, para ahli meyakini, chromium bisa menurunkan kolesterol, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, bahkan membantu menurunkan berat badan.

Alpha-lipoic adalah antioksidan kuat yang telah secara medis digunakan untuk mengobati diabetes neuropati, salah satu konsekuensi diabetes yang terjadi saat tekanan gula darah yang tinggi mengganggu saraf pada kaki, telapak kaki, dan tangan. Bayam dan daging merupakan sumber baik alpha-lipoic.

Sementara sumber vitamin E yang terbukti mengurangi kerusakan akibat radikal bebas pada diabetasi terdapat pada jenis makanan, seperti kacang-kacangan, minyak sayur, dan alpukat. 

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen

Garis Besar Usaha Kesehatan

PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF, REHABILITATIF Dalam garis besar usaha kesehatan, dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu : 1. Usaha pencegahan (usaha preventif) Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan individu, keluarga,  kelompok dan masyarakat. Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu : Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun dirumah Pemeriksaan dan p

Kenali Beberapa Pemicu Bayi Besar

Badan yang subur acap kali dijadikan salah satu indikator kemakmuran seseorang. Demikian halnya anggapan yang salah di kalangan masyarakat yang kerap menganggap anak gemuk itu lucu dan sehat. Padahal tidak demikian, kelebihan berat badan (overweight) apalagi obesitas saat ini sudah menjadi sebuah epidemi global yang perlu segera diatasi dan dicegah karena dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan. Tak hanya pada orang dewasa, kegemukan yang terjadi sejak masa kanak-kanak dapat menyuramkan kondisi kesehatan si anak pada kemudian hari. Dengan kata lain, anak yang kegemukan sejak kecil diprediksi bakal lebih cepat mengalami gangguan kesehatan. Sejumlah studi bahkan menyimpulkan, anak-anak yang kelebihan berat badan sejak usia kurang dari 10 tahun akan menghadapi ancaman stroke pada usia 40, bahkan bisa dimulai sejak usia 30. Cukup menyeramkan kan? Nah, terkait janin besar, memang ada kemungkinan si bayi mencapai berat badan normal seiring pertumbuhannya. Namun, perlu dipahami bahwa bobo