Skip to main content

Bahaya Kosmetik dan Cara Menguji Keamanan Kosmetik

Demi dapat tampil cantik dan menarik, banyak wanita rela menggunakan berbagai jenis kosmetik, meski kualitas dan keamanannya belum teruji. Beberapa resiko penggunaan kosmetik antara lain adalah Kulit Wajah Memerah, Bengkak, atau gatal-gatal. Guna mencegah risiko itu, pengguna kosmetik disarankan untuk menguji dulu keamanan dan kualitas kosmetik tersebut. Cara sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan mengoleskan kosmetik ke bagian belakang telinga sebelum membeli atau menggunakan kosmetik.
Lokasi kulit di belakang telinga merupakan area yang aman untuk percobaan karena tersembunyi namun reaksinya tetap bisa dirasakan. Sehingga apabila penggunaan kosmetik menimbulkan reaksi yang merugikan tetap tidak mengganggu keindahan wajah. 
Setelah kosmetik dioleskan di kulit belakang telinga, tunggu terlebih dulu maksimal 1-2 hari (jangan langsung dihapus). Hal ini dikarenakan munculnya reaksi negatif berbeda pada tiap orang. Bila tubuh cenderung cepat tanggap, maka reaksi akan muncul cepat. Namun hal sebaliknya bisa terjadi pada tubuh yang bereaksi lambat.
Kulit Belakang Telinga, Tempat Paling Aman Untuk Menguji Produk Kosmetik
Kulit Belakang Telinga, Tempat Paling Aman Untuk Menguji Produk Kosmetik

Hasil pengawasan yang dilakukan BPOM RI sampai Juli 2013 ditemukan 4.232 jenis Kosmetik Tanpa Izin Edar (TIE) dan mengandung bahan berbahaya. Jumlah total kosmetik adalah 74.067 produk kosmetik. Temuan Kosmetik Tanpa Izin Edar (TIE) dan mengandung bahan berbahaya didominasi pemutih, pewarna bibir, rambut, dan pipi. Lebih lanjut, biasanya kosmetik ini menggunakan label berbahasa asing, sehingga masyarakat Indonesia kurang mengerti efek samping, dosis, maupun cara penggunaannya.

Untuk produk yang mengandung bahan berbahaya, umumnya terdapat kandungan air raksa, air keras, methanil yellow, dan rhodamin. Kandungan zat tersebut bisa memicu timbulnya reaksi alergi hingga kematian. Karena itu maka belilah kosmetik pada penjual yang terpercaya dan setelah itu jangan lupa untuk mengujinya di kulit belakang telinga karena Produk Kosmetik Tanpa Izin Edar (TIE) belum dijamin tingkat keamanan maupun kualitasnya. 




Sumber:
T. Bahdar J. Hamid
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen BPOM RI
Disampaikan pada temu media Kosmetik Berbahaya di Jakarta pada hari Senin 21 Oktober 2013

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen

Kenali Beberapa Pemicu Bayi Besar

Badan yang subur acap kali dijadikan salah satu indikator kemakmuran seseorang. Demikian halnya anggapan yang salah di kalangan masyarakat yang kerap menganggap anak gemuk itu lucu dan sehat. Padahal tidak demikian, kelebihan berat badan (overweight) apalagi obesitas saat ini sudah menjadi sebuah epidemi global yang perlu segera diatasi dan dicegah karena dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan. Tak hanya pada orang dewasa, kegemukan yang terjadi sejak masa kanak-kanak dapat menyuramkan kondisi kesehatan si anak pada kemudian hari. Dengan kata lain, anak yang kegemukan sejak kecil diprediksi bakal lebih cepat mengalami gangguan kesehatan. Sejumlah studi bahkan menyimpulkan, anak-anak yang kelebihan berat badan sejak usia kurang dari 10 tahun akan menghadapi ancaman stroke pada usia 40, bahkan bisa dimulai sejak usia 30. Cukup menyeramkan kan? Nah, terkait janin besar, memang ada kemungkinan si bayi mencapai berat badan normal seiring pertumbuhannya. Namun, perlu dipahami bahwa bobo

Garis Besar Usaha Kesehatan

PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF, REHABILITATIF Dalam garis besar usaha kesehatan, dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu : 1. Usaha pencegahan (usaha preventif) Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan individu, keluarga,  kelompok dan masyarakat. Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu : Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun dirumah Pemeriksaan dan p