Skip to main content

2 Bulan Makan Kentang, Pria Mengaku Lebih Sehat


NEW YORK - Seorang pria warga Amerika Serikat (AS) mengaku lebih sehat dari sebelumnya dengan hanya mengonsumsi kentang dalam kurun dua bulan berturut-turut.

Dilansir melalui Telegraph, Rabu (1/12/2010), pria bernama Chris Voigt itu ingin membuktikan jika kentang merupakan makanan sehat dan bernutrisi. Aksi 'diet kentang' ini dilakukannya untuk memprotes kebijakan Departemen Pertanian AS yang akan menggantikan kentang dengan sayuran lain untuk menu makan siang di sekolah.

Pria berusia 45 tahun, yang juga Head Washington State Potato Commission, mengaku sebelumnya ia memiliki berat badan yang cukup besar. Setelah mengonsumsi kentang selama dua bulan, berat badannya turun secara signifikan. Bahkan ia juga berhasil menurunkan kadar gula dalam darah dan kolesterolnya hingga sepertiga-nya.

"Dibutuhkan waktu sekira empat hingga lima tahun menjauhkan diri dari kolesterol untuk bisa hidup sehat. Kini saya merasa sangat sehat dengan diet tersebut, energi yang saya miliki selalu baik, selalu bersemangat. Tidak ada efek buruk, malah saya tidur dengan nyaman di malam hari," ujar Voigt.

Selama dua bulan, Voigt mengaku mengonsumsi sekira 180 kilogram kentang, atau sekira 20 buah kentang setiap harinya. Ia memakan kentang tersebut dengan cara direbus, dihaluskan, diiris, digoreng maupun dipanggang. Bahkan pada hari Thanksgiving, ia menumbuk kentang tersebut, menghaluskannya dan membentuk Kalkun dari kentang.

Menurut Voigt, kentang memiliki lebih banyak kandungan potasium ketimbang pisang. Bahkan satu porsi kentang dapat menyediakan sekira 45 persen senyawa yang sama dengan vitamin C.

"Sayangnya, dampak negatif kentang adalah kurangnya vitamin yang larut lemak, seperti vitamin A dan E," ujar Voigt.

Meski merasa lebih sehat dengan hanya mengonsumsi kentang, Voigt mengaku jika kentang bukanlah makanan yang cukup bagus untuk diet jangka panjang. Namun ia tetap bersikukuh, jika dengan aksi diet-nya itu cukup membuktikan kentang merupakan salah satu makanan yang cukup menyehatkan.

Setelah diet dengan kentang selama dua bulan, Voigt merayakan keberhasilannya itu dengan makan fajitas, taco dan beberapa kentang panggang.


Label: Kentang, Diet,
Sumber: okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen

Garis Besar Usaha Kesehatan

PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF, REHABILITATIF Dalam garis besar usaha kesehatan, dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu : 1. Usaha pencegahan (usaha preventif) Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan individu, keluarga,  kelompok dan masyarakat. Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu : Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun dirumah Pemeriksaan dan p

Kenali Beberapa Pemicu Bayi Besar

Badan yang subur acap kali dijadikan salah satu indikator kemakmuran seseorang. Demikian halnya anggapan yang salah di kalangan masyarakat yang kerap menganggap anak gemuk itu lucu dan sehat. Padahal tidak demikian, kelebihan berat badan (overweight) apalagi obesitas saat ini sudah menjadi sebuah epidemi global yang perlu segera diatasi dan dicegah karena dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan. Tak hanya pada orang dewasa, kegemukan yang terjadi sejak masa kanak-kanak dapat menyuramkan kondisi kesehatan si anak pada kemudian hari. Dengan kata lain, anak yang kegemukan sejak kecil diprediksi bakal lebih cepat mengalami gangguan kesehatan. Sejumlah studi bahkan menyimpulkan, anak-anak yang kelebihan berat badan sejak usia kurang dari 10 tahun akan menghadapi ancaman stroke pada usia 40, bahkan bisa dimulai sejak usia 30. Cukup menyeramkan kan? Nah, terkait janin besar, memang ada kemungkinan si bayi mencapai berat badan normal seiring pertumbuhannya. Namun, perlu dipahami bahwa bobo