Skip to main content

Cara Menjaga Kesehatan Kulit Bayi


Merawat kulit sebaiknya dilakukan sejak bayi. Sebab, kondisi kulitnya saat dewasa bergantung pada perawatannya sejak kecil. Salah satu cara merawatnya adalah memilih busana yang nyaman, dengan bahan menyerap keringat.

Kulit adalah organ terbesar yang terdapat di permukaan yang selain menutupi hampir seluruh permukaan tubuh, juga mempunyai fungsi yang beragam dengan masalah kelainan yang dapat bersifat lokal atau setempat, serta dapat merupakan gejala penyakit berat.

"Kulit anak dan orangtua itu secara keseluruhannya berbeda. Perbedaannya bisa dilihat dari selsel kulit. Pada anak, sel kulitnya masih saling berdekatan," tutur dokter spesialis anak pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RSUPN Cipto Mangunkusumo, Dr dr Rini Sekartini Sp.AK.

Rini menuturkan, dalam menjaga kesehatan kulit bayi ini harus diperhatikan dari hal terkecil, karena kulit bayi sangat sensitif. Kulit bayi lebih mudah menyerap zat-zat yang menempel pada permukaan kulitnya. Adanya friksi dengan zat atau bahan dari luar akan memudahkan terjadinya iritasi kulit.

"Pada kulit bayi mengandung kadar lipid yang tinggi sehingga memudahkan iritan melewati kulit. Friksi ini terjadi di antaranya antara pakaian dan kulit, atau bisa juga diaper dan kulit," tutur Rini, yang juga tergabung dalam anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia unit kelompok kerja Tumbuh Kembang- Pediatri Sosial.

Karena itu, lanjut Rini, pemilihan bahan pakaian anak haruslah teliti. Jangan sampai salah dalam memilih pakaian bayi, karena hal itu juga terkait dengan kesehatannya.

"Karena kontak baju atau pakaian tidak hanya pada bagian tangan, tetapi juga hampir seluruh tubuh, jadi kelainan kulit apabila tidak memperhatikan kesehatan pakaian, dapat terjadi di semua bagian tubuh. Seperti di bagian dada atau perut, terutama pada bagian tertutup dan lembap," jelasnya.

Rini mengatakan, ada dua faktor utama yang perlu diperhatikan dalam hal memilih pakaian atau busana bagi bayi dan anak kita, yaitu aman dan nyaman. Aman dalam arti tidak membahayakan, dilihat dari materi bahan pakaian yang digunakan, bahan yang terbaik adalah bahan katun, kemudian tidak luntur karena proses pewarnaan yang kurang tepat, tidak menimbulkan rasa gatal atau alergi di kulit serta patut diperhatikan penggunaan aksesori, pakaian jangan sampai membahayakan tubuh.

Rini menuturkan, mengapa pakaian bayi berbeda dengan anak atau dengan orang dewasa lainnya, itu selain karena adanya termostat (pengatur suhu tubuh) yang belum bekerja optimal,juga karena lapisan lemak yang belum terdapat pada minggu-minggu awal. Sebaiknya kenakan pakaian hangat saat cuaca dingin dan tipis pada cuaca panas, serta sesuaikan dengan kondisi lingkungan anak.

Faktor lain dari nyaman adalah pakaian harus memiliki sirkulasi udaranya yang baik, tidak terlalu ketat, berbahan lembut, dan dapat dengan mudah menyerap keringat. Selain itu, model pakaian pun harus diperhatikan, sesuaikan dengan usia bayi atau anak Anda nyaman menggunakannya.

"Cari model baju yang sederhana, dengan bahan yang sangat aman pada anak serta hindari menggunakan pakaian dengan banyak aksesori yang membahayakan anak," papar Rini saat menghadiri acara penganugerahan sertifikasi Oeku-Tex® Standard 100 kelas 1 kepada Velvet Junior di Kidsport Pondok Indah, Jakarta Selatan, pekan lalu.

"Gunakan model sesuai usia anak, jangan sampai menghambat pergerakan anak, terutama motorik kasar. Menurut para ahli, faktor yang menyebabkan bayi sering menangis ataupun tiba-tiba rewel disebabkan ketidaknyamanan pakaian yang dikenakan," tutur Rini.

Sementara itu, Sales & Marketing Manager Velvet Junior Chodijah mengatakan, Velvet Junior sebagai salah satu merek pakaian bayi dan anak, kini mengeluarkan produk yang memperoleh standardisasi Oeko-Tex® Standard 100 kelas 1 (dibaca: okotex).

"Standardisasi tersebut merupakan jaminan bahwa produk fesyen Velvet sangat nyaman untuk bayi dan anak-anak, sekaligus tidak menimbulkan iritasi pada kulit," ucapnya saat menjadi pembicara pada acara penganugerahan sertifikasi Oeku-Tex® Standard 100 kelas 1 kepada Velvet Junior Jakarta.

"Para orangtua harus memilih busana yang nyaman dalam memilih pakaian bayi dan anak-anak dan perhatikan pula bahannya untuk kesehatan kulit," ucap Chodijah.



Sumber: okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen

Garis Besar Usaha Kesehatan

PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF, REHABILITATIF Dalam garis besar usaha kesehatan, dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu : 1. Usaha pencegahan (usaha preventif) Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan individu, keluarga,  kelompok dan masyarakat. Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu : Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun dirumah Pemeriksaan dan p

Kenali Beberapa Pemicu Bayi Besar

Badan yang subur acap kali dijadikan salah satu indikator kemakmuran seseorang. Demikian halnya anggapan yang salah di kalangan masyarakat yang kerap menganggap anak gemuk itu lucu dan sehat. Padahal tidak demikian, kelebihan berat badan (overweight) apalagi obesitas saat ini sudah menjadi sebuah epidemi global yang perlu segera diatasi dan dicegah karena dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan. Tak hanya pada orang dewasa, kegemukan yang terjadi sejak masa kanak-kanak dapat menyuramkan kondisi kesehatan si anak pada kemudian hari. Dengan kata lain, anak yang kegemukan sejak kecil diprediksi bakal lebih cepat mengalami gangguan kesehatan. Sejumlah studi bahkan menyimpulkan, anak-anak yang kelebihan berat badan sejak usia kurang dari 10 tahun akan menghadapi ancaman stroke pada usia 40, bahkan bisa dimulai sejak usia 30. Cukup menyeramkan kan? Nah, terkait janin besar, memang ada kemungkinan si bayi mencapai berat badan normal seiring pertumbuhannya. Namun, perlu dipahami bahwa bobo