Minimum secangkir kopi hangat tentu terasa nikmat. Minuman yang telah menjadi bagian dari gaya hidup, tentu saja tidak bisa leluasa dinikmati penderita jantung.
Di balik kenikmatannya, kafein disebut-sebut mampu memacu kerja jantung. Demikian pula saat penderita penyakit jantung menyeruput teh. Sebenarnya penderita jantung bisa tetap meminum kopi dan teh asal tidak berlebihan. Batasan jumlah kopi maupun teh dikhawatirkan akan memacu rangsangan pada jantung dan berdenyut lebih kencang.
Amankah Kopi dan Teh bagi Jantung |
Hal ini mengakibatkan keluar air kencing lebih banyak karena membuat aliran darah lebih cepat. "Jika mengalami darah rendah dan gampang mengantuk dapat diatasi dengan mengonsumsi kopi asal dalam porsi sedikit saja," papar Tim Penyuluh dari RS Telogorejo, Semarang Agung Sudarmanto.
Kendati tidak leluasa mengonsumsi bukan berarti tanpa peraturan sama sekali. Penikmat kopi bisa mengonsumsi asal dibarengi dengan olahraga. Olah tubuh ini sedikit banyak bisa mengurangi jantung memompa berlebihan. Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian tertinggi.
Gaya hidup tidak sehat dan pola makan dituding pemicu jumlah penderita semakin banyak. Agung memaparkan, pola makan yang tidak baik dapat menyebabkan gangguan pada arteri koroner. Jika terus berlanjut akan mengalami penyempitan.
Penyempitan arteri koroner dalam tubuh dapat disebabkan beberapa hal, yaitu kadar kolesterol yang tinggi, kencing manis (diabetes melitus), tekanan darah tinggi, merokok, kegemukan, kurang olahraga, stres, faktor keturunan, serta usia yang semakin bertambah.
Beberapa makanan yang perlu diperhatikan seperti mengurangi dan menghindari konsumsi lemak jenuh seperti lemak, daging berlemak (terutama daging merah), jeroan, kuning telur, santan kental maupun goreng-gorengan, serta banyak mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.
Sebenarnya kolesterol tidak selamanya jahat. Kolesterol terbagi menjadi kolesterol jahat (LDL) atau kolesterol baik (HDL). Semakin tinggi kolesterol jahat, semakin tinggi pula risiko terkena penyakit jantung. Jika LDL diturunkan satu persen,risiko terkena penyakit jantung koroner bisa turun pula satu persen.
Sebaliknya, jika HDL naik satu persen peluang sehat bisa naik tiga persen. Jadi, sebaiknya orang berusaha menaikkan kadar HDL. Ada beberapa cara nonfarmakologis yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kadar kolesterol baik, salah satunya adalah mengubah gaya hidup.
Misalkan, berolahraga teratur dan terukur, mengurangi asupan rokok, dan mengurangi berat badan. Olahraga rutin yang dianjurkan adalah tiga kali seminggu yakni joging atau jalan kaki.
Sumber: okezone.com
Comments
Post a Comment