Skip to main content

3 Mitos Keliru tentang Jerawat

Kehadiran jerawat di wajah selalu tidak diharapkan, karena dapat merusak penampilan. Perlu dilakukan perawatan ekstra agar kulit wajah terhindar dari musuh membandel ini. Hanya saja, minimnya pengetahuan tentang jerawat, tak jarang menimbulkan banyak rumor dan mitos yang belum tentu kebenarannya.

Ada beberapa kesalahan persepsi tentang jerawat yang selama ini terlintas di benak banyak orang. Untuk mengetahuinya, simak pemaparan dari Genius Beauty berikut:

Malas cuci muka bikin jerawat

Jika Anda tidak mencuci muka selama berminggu-minggu, mungkin ada sesuatu yang lebih buruk dari jerawat. Tapi tidak selamanya malas mencuci muka sebabkan jerawat. Anda hanya perlu mencuci wajah dua kali sehari.

Penggunaan sabun atau losion secara berlebihan mengeringkan kulit dan menurunkan resistensi terhadap infeksi wajah.

Makanan lemak dan manis sebabkan jerawat

Tidak ada studi ilmiah yang telah menunjukkan jenis hubungan antara terjadinya jerawat dan makan makanan tertentu. Orang gemuk memiliki jerawat tidak lebih sering daripada orang kurus. Dengan kata lain, lemak yang diserap oleh orang tidak menampakkan diri sebagai jerawat pada kulit.

Ultraviolet membuat jerawat hilang

Matahari membuat kulit lebih tebal, dan jerawat mengering yang membuat bintik kecil itu kurang terlihat. Ketika menghilang, jerawat akan kembali lagi. Kondisi itu akan terus menerus terjadi.

Mengobati jerawat dengan losion dan salep adalah hal yang tidak berguna. Sinyal bentuk jerawat dapat dikirim oleh lambung yang tidak sehat, sistem kekebalan tubuh yang melemah, dan kelenjar endokrin.

Seorang ahli kecantikan yang berpengalaman pasti akan menyarankan Anda untuk diperiksa oleh dokter kandungan atau Androlog, dokter pencernaan, endokrinologi, atau imunologi untuk memeriksanya lebih lanjut.


Sumber: okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen

Garis Besar Usaha Kesehatan

PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF, REHABILITATIF Dalam garis besar usaha kesehatan, dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu : 1. Usaha pencegahan (usaha preventif) Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan individu, keluarga,  kelompok dan masyarakat. Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu : Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun dirumah Pemeriksaan dan p

Kenali Beberapa Pemicu Bayi Besar

Badan yang subur acap kali dijadikan salah satu indikator kemakmuran seseorang. Demikian halnya anggapan yang salah di kalangan masyarakat yang kerap menganggap anak gemuk itu lucu dan sehat. Padahal tidak demikian, kelebihan berat badan (overweight) apalagi obesitas saat ini sudah menjadi sebuah epidemi global yang perlu segera diatasi dan dicegah karena dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan. Tak hanya pada orang dewasa, kegemukan yang terjadi sejak masa kanak-kanak dapat menyuramkan kondisi kesehatan si anak pada kemudian hari. Dengan kata lain, anak yang kegemukan sejak kecil diprediksi bakal lebih cepat mengalami gangguan kesehatan. Sejumlah studi bahkan menyimpulkan, anak-anak yang kelebihan berat badan sejak usia kurang dari 10 tahun akan menghadapi ancaman stroke pada usia 40, bahkan bisa dimulai sejak usia 30. Cukup menyeramkan kan? Nah, terkait janin besar, memang ada kemungkinan si bayi mencapai berat badan normal seiring pertumbuhannya. Namun, perlu dipahami bahwa bobo