Umumnya, lidah orang Indonesia begitu dekat dengan berbagai camilan yang digoreng. Karenanya, makanan yang terlihat tak sedap dipandang, menjadi begitu menggiurkan ketika habis digoreng.
Tapi, tahukah Anda terhadap bahaya gemar menyantap goreng-gorengan? Dalam gorengan, terdapat kandungan lemak trans (trans fat) yang tinggi. Di mana lemak ini berasal dari minyak yang dikandung oleh makanan yang digoreng. Tanpa disadari, kadar kolesterol di dalam tubuh kita pun dapat terganggu. Kok bisa?
"Trans fat adalah bentuk lemak yang paling jahat. Pemasukan trans fat -dari gorengan- akan memengaruhi kadar kolesterol menjadi lebih jahat. Kolesterol ada yang jahat dan baik. Apa yang kita makan dari fatty acid (bagian dari lemak) seolah-olah akan memengaruhi kolesterol jahat yang ada di tubuh kita. Semakin banyak kadar trans fat, komposisi kolesterol jahat makin berbahaya," kata Dr Antono Sutandar SpJP FACC FSCAI FAMS FIHA dalam acara forum media yang diadakan Siloam Hospitals di Le Seminyak, Pacific Place, Jakarta, Kamis (24/6/2010).
Dr Antono turut mengungkapkan, bahwa lemak dibagi menjadi dua bagian, yaitu kolesterol dan fatty acid. Fatty acid sendiri ada beberapa kategori. Ada yang disebut trans fat, saturated fat, dan unsaturated fat.
"Trans fat dapat dikenali dengan nama hydrogenated vegetable oil. Bila nama ini ada dalam daftar kemasan, maka bahan-bahan makanan tersebut mengandung lemak trans," papar Dr Antono.
Lemak trans terdapat pada minyak goreng yang dihidrogenasi dan makanan yang digoreng oleh minyak yang sudah dipakai berulang. Minyak sehat ataupun jenis minyak goreng yang dipakai berulang bisa membuat pembuluh darah dan jantung kurang sehat. Risiko terjangkit penyakit jantung koroner pun meningkat pesat.
Dr Antono juga mengungkapkan, bahwa penyakit jantung koroner telah menjadi penyebab nomor 1 kematian di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah, gemar menyantap makan goreng-gorengan, dan fastfood. Apa pasal?
"Vegetable oil (minyak yang umum digunakan untuk menggoreng) kalau kena temperatur tinggi,semakin tinggi temperaturnnya, semakin dipakai ulang, yang terjadi vegetable oil itu berubah. Sehingga karakteristik dari lemak berubah. Kadar trans fat semakin tinggi jika digoreng," jelas Dr Antono.
Nah, jika tak ingin tubuh Anda dipenuhi lemak tak jenuh, sebaiknya segera menghindari goreng-gorengan.
"Hindari goreng-gorengan, apalagi pakai vegetable oil. Dan yang harus dihindari fast food. Karena temperatur tinggi -saat memasak- membuat presentase trans fat dalam minyak itu naik," tandas Dr Antono.
Sumber: okezone.com
Comments
Post a Comment