Skip to main content

Mencegah Risiko Kematian

Pengobatan pasien yang terinfeksi virus AIDS penting dilakukan sesegera mungkin. Selain memperbaiki kondisi umum, juga mencegah pasien meninggal lebih cepat.

Sebuah studi terbaru di Amerika menyarankan mereka yang terinfeksi HIV (Human Immuno Deficiency Virus) untuk selekas mungkin ditangani dengan obat-obatan. Pasalnya, menunda pengobatan hingga daya tahan tubuh si pasien turun dapat meningkatkan risiko kematian hingga dua kali lipat dibanding pasien yang ditangani lebih dini.

''Data menunjukkan bahwa risiko kematian lebih tinggi jika pasien hanya menunggu atau mengulur waktu pengobatan dibandingkan mereka yang langsung ditangani," ujar Direktur Penyakit Infeksi dan Alergi Nasional Amerika Dr Anthony Fauci. Data menyebutkan, sekitar 56.300 penduduk Amerika terinfeksi HIV per tahun.



Infeksi virus ini berakibat fatal karena meluluhlantakkan sel-T, yakni sel yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh dalam melawan virus.Pada orang normal dan sehat, jumlah sel T berkisar 800 milimeter kubik.Sementara pada pasien dengan HIV, jumlahnya menurun hingga kurang dari 350 milimeter kubik.

Studi yang dipresentasikan saat konferensi penyakit infeksi di Washington, Amerika Serikat, tersebut dipimpin oleh Dr Mari Kitahata dari Universitas Washington di Seattle. Bersama timnya, dia mengumpulkan data dari 8.374 pasien di Amerika Serikat dan Kanada yang memiliki jumlah sel-T sekitar 351-500, dalam kurun waktu sepuluh tahun (1996-2006).

Sekitar 30% pasien langsung mengonsumsi obat sejak terinfeksi, sedangkan sisanya menunda sampai jumlah sel-T menurun hingga di bawah 350. ''Kami mendapati perbaikan sebanyak 70% pada pasien yang minum obat sejak saat kisaran sel-T-nya masih 350-500,dibandingkan pasien yang menunda pengobatan," sebut Kitahata.

Dua studi terkini lainnya juga melaporkan bahwa mereka yang segera mengonsumsi obat-obatan AIDS saat jumlah sel-T masih di atas 350 berpotensi lebih besar untuk kembali mencapai jumlah normal sel-T dibandingkan mereka yang menundanya. Sementara studi lainnya mengingatkan bahwa mereka yang tidak patuh dengan jadwal minum obat atau mengalami "putus obat" lebih berisiko cepat meninggal.

''Artinya, mulailah sesegera mungkin dan rutinlah minum obat sejak saat pertama kali mengonsumsinya," ujar Kepala Bagian Penyakit Infeksi dari Universitas Kalifornia di San Diego,Dr Robert Schooley. Masalah yang lebih besar bahwa sebanyak sepertiga orang yang terdiagnosis HIV baru menyadari bahwa mereka terinfeksi manakala jumlah sel T sudah turun hingga di bawah 350, yang mana sudah menimbulkan komplikasi serius.

Untuk itu, penggiat AIDS dari Brigham and Women's Hospital di Boston,Dr Daniel Kuritzkes, menekankan pentingnya tes kesehatan untuk mendeteksi mereka yang terinfeksi sedini mungkin. Chen Zhiwei, Direktur Institut AIDS yang giat melakukan studi di Hong Kong dan sejumlah kawasan di daratan China, juga menyarankan teknik pengetesan yang cepat dan praktis.

Peralatan yang umum dipakai di Hong Kong adalah alat mendeteksi kekebalan tubuh terhadap virus.Namun,Chen mengaku terkadang luput menemukan kasus infeksi baru mengingat tubuh biasanya berhenti memproduksi antibodi pada 2 minggu hingga beberapa bulan sejak mulai terinfeksi. Akan tetapi, tes tetap dianggap penting mengingat pada masa-masa tersebut virus yang masuk berpotensi berkembang amat cepat.

''Diagnosis dini sangatlah penting. Kita harus mengidentifikasi kasus-kasus infeksi baru, terutama pada orang yang aktif secara seksual. Segera setelah terinfeksi, virus akan berkembang terus sehingga potensi menulari orang lain pun sangat tinggi," ujar Chen seraya merekomendasikan penggunaan tes PCR (polymerase chain reaction) yang dapat mendeteksi keberadaan virus dalam darah.

Kombinasi obat yang telah tersedia sejak pertengahan tahun 1990-an,memungkinkan infeksi HIV sebagai kondisi kronis yang dapat dikendalikan. Artinya, orang yang hidup dengan HIV/AIDS tetap dapat berumur panjang seperti halnya orang normal. Namun, adakalanya muncul efek seperti masalah kolesterol dan jantung, diare dan mual.

Mereka juga harus rutin mengonsumsi jika tak ingin mengalami resistensi yang membuat obat tak mempan lagi menekan laju HIV. Saat ini, obat kombinasi terbaru umumnya lebih minimal efek samping dan lebih praktis karena cukup dikonsumsi 1-2 pil per hari.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...

Aktivitas Pencegah Osteoporosis

JANGAN sampai osteoporosis terus mencuri tulang Anda. Untuk mencegah datangnya si pencuri tulang bisa dilakukan melalui kegiatan hobi yang menyenangkan. Aktivitas apa saja yang bisa membantu tulang tetap kuat? Berkebun Mengangkat pot, menyeret karung berisi tanah, dan menggali lubang bermanfaat dalam membentuk massa tulang, dibandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air Banyak olahraga air yang dapat memberi latihan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tulang. Misalnya, olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat. Menari Semua jenis tari akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing, atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh dan bungkuk sa...

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen...