Skip to main content

Jalan Kaki Cegah Kepikunan

Olahraga atau aktivitas fisik yang ringan seperti jalan kaki sekalipun dapat meningkatkan kualitas kesehatan, mencegah beragam penyakit, bahkan mencegah kepikunan.

Bagi Anda yang mulai memasuki usia senja, janganlah takut menjadi lansia (manusia lanjut usia). Jargon "Tua itu pasti, sehat itu pilihan" mungkin bisa memacu semangat Anda untuk segera menerapkan pola hidup sehat.

Ya, ilmu kedokteran preventif berulang kali menyerukan bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati. Demikian halnya mereka yang sudah menerapkan pola hidup sehat sejak usia muda, di hari tua mereka menikmati efek "awet muda" sekaligus "awet sehat".

"Untuk memiliki tubuh yang sehat sebaiknya mengatur pola makan, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup," kata Ade Rai, instruktur fitnes sekaligus pemilik Klub Ade Rai.



Tak dimungkiri, olahraga maupun latihan fisik (exercise) merupakan cara alami untuk sehat. Usia senja jangan dijadikan alasan untuk menghentikan aktivitas menyehatkan ini.

Pasalnya, olahraga bahkan yang ringan seperti jalan kaki sekalipun berdampak positif terhadap kualitas kesehatan lansia secara keseluruhan. Setidaknya hal ini dibuktikan dalam dua studi di Australia dan Italia, belum lama ini.

Penelitian pertama yang dilakukan di Australia melaporkan bahwa olahraga teratur dapat meningkatkan daya ingat pada orang lanjut usia (lansia) dan menunda peluang terserang kepikunan dini. Kesimpulan itu ditarik berdasarkan penelitian terhadap 170 warga Australia berusia 50 tahun atau lebih, yang mengidap beberapa tipe gangguan ingatan yang bukan kategori demensia (kepikunan). Separuh dari partisipan diminta melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki selama 50 menit, tiga kali seminggu. Sementara separuh partisipan lainnya sama sekali tidak berolahraga.

Enam bulan berselang, peneliti melakukan serangkaian tes daya ingat dan tes lainnya terhadap partisipan, termasuk mengingat daftar sejumlah kata-kata lalu diminta menyebutkannya kembali. Hasilnya tampak nyata bahwa hasil tes dari partisipan yang rutin berolahraga jalan kaki lebih cemerlang dibanding mereka yang tidak berolahraga.

"Studi ini merupakan uji coba pertama yang menggambarkan bagaimana manfaat positif olahraga terhadap perbaikan fungsi kognitif lansia yang mengidap gangguan fungsi kognitif ringan," demikian seperti tertulis dalam laporan yang dipublikasikan di Journal of the American Medical Association.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa manfaat aktivitas fisik ini tampak lebih nyata setelah enam bulan. Bahkan, jika yang bersangkutan kemudian berhenti melakukannya, manfaat ini terus bertahan minimal hingga setahun setelahnya.

Adapun penelitian kedua lebih unik lagi karena dilakukan terhadap para octogenarian, yakni lansia umur 80 tahun atau lebih. Kesimpulannya, orang lanjut usia (lansia) yang melakukan aktivitas jalan kaki satu jam atau lebih per hari berumur lebih panjang dan atau berisiko lebih rendah terkena berbagai penyakit serius dibanding mereka yang jarang beraktivitas.

Dalam studi yang dipublikasikan oleh Dutch group Elsevier dalam jurnal Preventive Medicine tersebut, peneliti melibatkan 248 partisipan penduduk Italia yang hidup di lingkungan pegunungan. Mereka rata-rata berusia 86 tahun.

Selama dua tahun penelitian, terdapat 12 persen partisipan yang meninggal adalah lansia yang jarang olahraga atau hanya melakukan sedikit aktivitas fisik.

Selain itu, kecenderungan depresi, gangguan kognitif, gangguan jantung, osteoartritis dan tekanan darah tinggi juga lebih banyak ditemukan pada lansia yang malas beraktivitas fisik dibanding mereka yang rajin berolahraga jalan kaki.

Kendati demikian, latihan fisik untuk lansia tidak bisa disamaratakan. Artinya, bersifat individual, tergantung tingkat kesehatan dan kebugaran lansia yang bersangkutan. Untuk itu sebaiknya ada catatan medis tersendiri.

Dengan adanya ledakan populasi lansia di seluruh dunia, WHO memperkirakan sekitar 37 juta penduduk dunia saat ini hidup dengan gangguan demensia, terutama demensia alzheimer.

Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat pesat hingga 20 tahun mendatang. Itulah sebabnya para ahli medis dan sejumlah peneliti terus berupaya mencari jalan guna menunda serangan kepikunan dan memperbaiki kualitas hidup lansia secara keseluruhan.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...

Aktivitas Pencegah Osteoporosis

JANGAN sampai osteoporosis terus mencuri tulang Anda. Untuk mencegah datangnya si pencuri tulang bisa dilakukan melalui kegiatan hobi yang menyenangkan. Aktivitas apa saja yang bisa membantu tulang tetap kuat? Berkebun Mengangkat pot, menyeret karung berisi tanah, dan menggali lubang bermanfaat dalam membentuk massa tulang, dibandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air Banyak olahraga air yang dapat memberi latihan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tulang. Misalnya, olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat. Menari Semua jenis tari akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing, atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh dan bungkuk sa...

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen...