Skip to main content

Bahaya Alkohol Pagi Hari

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 600 ribu warga Eropa meninggal setiap tahunnya karena masalah yang berhubungan dengan alkohol. Tingginya angka kematian akibat alkohol, membuat Eropa berniat menata kembali kebijakannya terhadap label dari produk minuman beralkohol.

Sementara di Indonesia, minuman beralkohol cukup mudah ditemui di warung-warung tertentu. Padahal seharusnya minuman memabukkan ini hanya bisa ditemui di tempat-tempat khusus yang mengantongi izin. Sedangkan bagi tubuh, bahaya alkohol dalam jangka waktu tertentu antara lain mempengaruhi kerja tubuh dan pikiran, mengganggu pertumbuhan tubuh, menambah kondisi stres, memperlambat aktivitas, dapat mengubah emosi, menekan fungsi otak, merusak pankreas dan sistem saraf tanpa disertai rasa sakit, melahirkan bayi autis atau abnormal bagi wanita hamil, meracuni janin, merusak jantung, memicu kanker payudara, mengurangi kesuburan dan tekanan darah tinggi.

Asupan alkohol pada saat sarapan pagi dapat meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia pada hari berikutnya pada pasien diabetes tipe satu. "Sebenarnya belum ada bukti yang menjelaskan bahwa seseorang dengan diabetes tipe satu, memiliki perbedaan tentang penggunaan alkohol dibandingkan orang sehat. Namun, pasien yang diterapi dengan insulin, yang juga mengonsumsi minuman beralkohol, angka kunjungannya ke rumah sakit meningkat dengan kondisi hipoglikemia," kata Dr Tristan Richardson dan timnya dari Royal Bournemouth Hospital, UK.



Dari efek asupan alkohol pagi hari ternyata berakibat terjadinya hipoglikemia pada pasien diabetes tipe satu setelah periode 24 jam. Para ahli mempelajari 16 pasien (rata-rata berusia 36 tahun) yang sudah menderita diabetes selama 15 tahun dan terbiasa mengonsumsi minuman beralkohol. Semua subjek memiliki kecenderungan hipoglikemia. Hipoglikemia adalah suatu keadaan yaitu ketika kadar gula darah terlalu rendah dari normal. Dalam penelitian itu, orang yang mengonsumsi minuman beralkohol di pagi hari menerima dosis insulin yang sama pada saat sarapan pagi dan sebelum tidur. Pada hari kedua, pasien tidak diberi alkohol dan tim mencatat makanan, dosis insulin, exercise, tidur, dan saat terjadi hipoglikemia.

Pasien yang diteliti rata-rata mengalami 1,3 episode hipoglikemia per hari selama 24 jam setelah mengonsumsi minuman alkohol, dibanding 0,6 pasien yang tidak mendapatkan alkohol. "Secara keseluruhan rata-rata kadar glukosa pengguna alkohol lebih rendah 1,2 mmol/L dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol di pagi hari. Ini berarti terjadi peningkatan risiko hipoglikemia selama 24 jam," tambahnya.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen

Garis Besar Usaha Kesehatan

PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF, REHABILITATIF Dalam garis besar usaha kesehatan, dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu : 1. Usaha pencegahan (usaha preventif) Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan individu, keluarga,  kelompok dan masyarakat. Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu : Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun dirumah Pemeriksaan dan p

Kenali Beberapa Pemicu Bayi Besar

Badan yang subur acap kali dijadikan salah satu indikator kemakmuran seseorang. Demikian halnya anggapan yang salah di kalangan masyarakat yang kerap menganggap anak gemuk itu lucu dan sehat. Padahal tidak demikian, kelebihan berat badan (overweight) apalagi obesitas saat ini sudah menjadi sebuah epidemi global yang perlu segera diatasi dan dicegah karena dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan. Tak hanya pada orang dewasa, kegemukan yang terjadi sejak masa kanak-kanak dapat menyuramkan kondisi kesehatan si anak pada kemudian hari. Dengan kata lain, anak yang kegemukan sejak kecil diprediksi bakal lebih cepat mengalami gangguan kesehatan. Sejumlah studi bahkan menyimpulkan, anak-anak yang kelebihan berat badan sejak usia kurang dari 10 tahun akan menghadapi ancaman stroke pada usia 40, bahkan bisa dimulai sejak usia 30. Cukup menyeramkan kan? Nah, terkait janin besar, memang ada kemungkinan si bayi mencapai berat badan normal seiring pertumbuhannya. Namun, perlu dipahami bahwa bobo