Skip to main content

Mewaspadai Risiko Kehamilan Pengidap Diabetes

WANITA hamil yang mengidap diabetes menghadapi risiko bayi terlahir dalam kondisi cacat atau menderita kelainan. Kontrol kadar gula darah adalah kunci utama menjaga kehamilan tetap sehat dan aman.

Secara umum, dikenal dua tipe diabetes mellitus (DM). DM tipe 1 biasanya terjadi sejak kanak-kanak dan akan tergantung asupan insulin seumur hidup. DM tipe 2 merupakan bentuk paling umum dan banyak dialami orang dewasa.

Adapun diabetes pada kehamilan dibedakan dua kategori, yaitu wanita yang sudah terkena diabetes sejak sebelum hamil maupun diabetes yang disebabkan kehamilan (diabetes gestasional). Ketika hamil, gula darah memang cenderung meningkat, tapi umumnya akan kembali normal setelah melahirkan.

Sebuah studi yang dilakukan peneliti asal Amerika dan Israel menyimpulkan bahwa wanita dengan diabetes gestasional berisiko lebih tinggi terkena kanker pankreas. Hal ini diduga terkait pelepasan sejumlah hormon tertentu dan peningkatan bobot badan selama kehamilan. Insulin sebagai pengatur kadar gula darah juga diproduksi di pankreas.

Dalam studi tersebut, tim peneliti menganalisis arsip kesehatan dari 40.000 wanita yang melahirkan dalam kurun waktu 1964-1976 di Yerusalem, Israel. Hasilnya, dari 410 wanita yang terdiagnosis diabetes gestasional, lima di antaranya menderita kanker pankreas.



Kepala peneliti dari Sekolah Kedokteran Universitas New York, Mary Perrin, mengemukakan, hasil temuan tersebut masih perlu dikembangkan lagi di kemudian hari. Namun, satu hal yang pasti, angka kasus diabetes gestasional terus meningkat sejalan naiknya epidemi obesitas alias kegemukan.

"Hal terpenting yang harus disadari adalah bahwa diabetes gestasional bisa saja menjadi pertanda awal risiko gangguan kesehatan lainnya seperti kanker pankreas," katanya.

Sementara itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika, pekan ini melansir studi terbaru yang melaporkan bahwa wanita hamil yang menyandang diabetes sejak sebelum hamil (pre-gestasional diabetes) berisiko 3-4 kali lebih tinggi memiliki bayi yang terlahir dengan kelainan atau kecacatan.

Studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology tersebut merupakan hasil penelitian terhadap data kesehatan dari 13.000 kasus kelahiran cacat di 10 negara bagian Amerika dalam kurun waktu 1997-2003. Sebagai pembanding adalah 5.000 data kelahiran sehat yang dipilih secara acak.

Hasilnya, sebanyak 93 persen kelahiran cacat memang tidak terkait diabetes. Namun, sekitar 2 persen bayi yang terlahir dengan satu kecacatan ternyata berasal dari wanita yang menyandang diabetes sejak sebelum hamil. Demikian halnya dengan 5 persen bayi yang lahir dengan lebih dari satu kecacatan. Sementara pada kelahiran sehat, persentase bumil dengan diabetes jauh lebih rendah.

Dalam studi tersebut, peneliti menganalisis lebih dari 40 tipe kecacatan pada bayi baru lahir, seperti kelainan bentuk jantung, tulang belakang, ginjal, hingga masalah pencernaan.

"Diabetes tidak pernah pandang bulu, termasuk dalam kaitannya dengan kelahiran cacat," kata kepala tim peneliti, Dr Adolfo Correa.

Saat ini, kasus kelahiran cacat dialami sekitar 1 dari 33 kelahiran di Amerika, dengan angka kematian sekitar 20 persen.
Sayangnya, penyebabnya secara jelas belum diketahui. Namun, faktor risiko seperti obesitas, konsumsi alkohol, merokok, dan infeksi disinyalir menjadi pemicunya.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

7 Mitos Seputar Menstruasi

MITOS seringkali dipercaya, berkembang dalam masyarakat dengan penyampaian informasi yang kurang tepat, kurang lengkap, bahkan terlalu berlebihan. Hal ini menimbulkan sikap antipati, defensif bahkan diskriminasi pada situasi tertentu. Sesudah mitos mengenai seksualitas, ternyata mitos mengenai menstruasi juga beredar dalam masyarakat dan turun temurun diberitahukan. Beberapa di antaranya: 1. Menstruasi membuat tubuh menjadi lemah. Hasil penelitian menyebutkan bahwa darah menstruasi yang keluar banyaknya kira-kira hanya 150 ml atau sekitar empat sampai enam sendok saja. Jadi tidak benar kalau tubuh akan menjadi lemas hanya karena Anda sedang menstruasi. 2. Sedang menstruasi berarti sedang sakit. Justru sebaliknya, menstruasi adalah proses alami yang dialami oleh setiap perempuan produktif. Menstruasi berarti perempuan tersebut sehat dan sistem reproduksinya bekerja dengan normal sebagaimana mestinya. 3. Ingin menstruasi lancar, sering-seringlah minum soft drink. Banyak yang percaya sela...

Aktivitas Pencegah Osteoporosis

JANGAN sampai osteoporosis terus mencuri tulang Anda. Untuk mencegah datangnya si pencuri tulang bisa dilakukan melalui kegiatan hobi yang menyenangkan. Aktivitas apa saja yang bisa membantu tulang tetap kuat? Berkebun Mengangkat pot, menyeret karung berisi tanah, dan menggali lubang bermanfaat dalam membentuk massa tulang, dibandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air Banyak olahraga air yang dapat memberi latihan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tulang. Misalnya, olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat. Menari Semua jenis tari akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing, atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh dan bungkuk sa...

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...