Skip to main content

Berikan ASI Secara Rutin Tiap 10 Menit

MEMBERIKAN ASI setiap 10 menit secara rutin tiap hari adalah cara terbaik menaikkan berat badan bayi daripada mengikuti keinginan bayi.

Bagi ibu muda yang baru saja melahirkan, memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayi bukanlah hal mudah. Meski demikian, sebaiknya para ibu itu tetap berusaha memberikan ASI secara rutin untuk membiasakan diri dan melatih bayi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Komite Dokter Umum dan Asosiasi Praktisi Medis Inggris diketahui bahwa memberikan ASI secara rutin setiap 10 menit setiap hari membuat bayi lebih sehat dan berat badannya lebih baik. Teknik ini dianggap lebih baik dibandingkan dengan metode baby led atau mengikuti keinginan bayi yang meminta ASI jika lapar.

"Pemberian ASI sebentar, tapi rutin bisa membantu meningkatkan berat badan dan memberi manfaat positif bagi bayi," papar Dr Anne Walshaw dari Komite Dokter Umum.



Walshaw menyatakan, kesimpulan itu diambil berdasarkan survei terhadap 63 ibu yang memberikan ASI eksklusif di Bradford, Inggris. Berdasar hasil penelitian itu, para ibu menyusui disarankan memberikan ASI kepada bayi maksimum 10 menit setiap tiga jam.

Jika diperlukan, pola yang sama dilakukan pada malam hari. Namun, para bidan menyatakan, metode yang dipublikasikan dalam arsip penyakit pada anak-anak ini dianggap sulit dilakukan semua orang. Pasalnya, sebagian responden menyatakan, pemberian ASI dilakukan sedikitnya setiap dua jam sekali. Kemudian, mereka memberikan ASI kedua apabila si bayi masih menunjukkan rasa lapar.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kepada bayi. Namun, separuh responden dalam penelitian Komite Dokter Umum menyatakan biasa memberikan makanan tambahan bila bayi menginginkan.

Bahkan, hanya satu dari empat ibu-ibu di Inggris yang mau mengikuti saran ini. Sehingga, dalam penelitian Komite Dokter Umum ditemukan bayi dengan berat badan rendah disebabkan pemberian ASI baru dilakukan setelah bayi diberikan makanan formula. Padahal, cara ini justru kontraproduktif dan membuat berat badan bayi rendah. Hanya sedikit atau sekitar seperempat responden yang masih memberikan ASI eksklusif setelah 12 pekan.

Sementara itu, tiga perempat responden yang menggunakan metode baby led sudah tidak lagi memberikan ASI eksklusif. Di sisi lain, saat menggunakan metode konvensional baby led, dalam praktiknya ternyata si ibu memberikan ASI lebih dari 10 menit. Langkah itu justru menyebabkan berat badan bayi jadi rendah pada usia pekan pertama hingga kedelapan.

Para peneliti menyimpulkan, teknik pemberian ASI itu justru mengganggu sistem tubuh bayi dalam mengolah ASI yang masuk. Dalam ASI terdapat hormon yang disebut oxytocin yang dibutuhkan untuk mendorong pemanfaatan ASI secara optimal.

Namun, jika bayi menyusu terlalu lama, produksi hormon itu terganggu. Hormon inilah yang membantu kandungan susu ibu mengalir dari sel menuju payudara melalui pembuluh darah ke puting susu.

Para peneliti menambahkan, banyak bayi yang tidak mendapatkan ASI dari kedua payudara ibunya. Mereka justru diberi makanan tambahan sehingga mengganggu penyerapan protein selama beberapa jam, bahkan beberapa hari.

"Bayi yang menerima susu dari setiap payudara ibunya mendapatkan protein lebih banyak ketimbang bayi yang hanya disusui dari satu payudara. Pemberian ASI sebentar dan rutin bisa membantu meningkatkan berat badan dan memberi manfaat positif bagi bayi," papar Walshaw.

Namun, penasihat Lembaga Donor Nasional Kelahiran Bayi Inggris Hilary English menyatakan, kemungkinan batasan pemberian ASI selama 10 menit dari setiap payudara akan mengurangi produksi susu sehingga bayi kekurangan gizi. ''Secara umum, teknik menyusui baby led adalah yang terbaik. Bayi akan tahu seberapa banyak susu yang dia butuhkan," ujarnya.

Seorang profesional pada Sekolah Bidan Kerajaan Inggris Janet Fyla menyatakan, seorang ibu harus dibimbing dan diberikan pedoman menyusui agar si bayi bisa tumbuh dengan baik. ''Kita tidak bisa menyamaratakan mereka. Bayi yang mendapatkan susu cukup dengan waktu cukup pula juga bisa menjadi cara terbaik," tandasnya.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen...

Aktivitas Pencegah Osteoporosis

JANGAN sampai osteoporosis terus mencuri tulang Anda. Untuk mencegah datangnya si pencuri tulang bisa dilakukan melalui kegiatan hobi yang menyenangkan. Aktivitas apa saja yang bisa membantu tulang tetap kuat? Berkebun Mengangkat pot, menyeret karung berisi tanah, dan menggali lubang bermanfaat dalam membentuk massa tulang, dibandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air Banyak olahraga air yang dapat memberi latihan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tulang. Misalnya, olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat. Menari Semua jenis tari akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing, atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh dan bungkuk sa...