Skip to main content

Waspadai DBD dengan Penanganan yang Tepat

KASUS kematian yang merenggut nyawa banyak orang dalam setiap tahunnya karena Demam Berdarah Dengue (DBD), marak terjadi di seluruh dunia. Salah satunya di Indonesia.

Kasus infeksi dengue di DKI Jakarta, menduduki peringkat pertama dengan jumlah 4481 kasus dan angka kematian sebanyak delapan jiwa per tanggal 28 Pebruari 2008. Bahkan, jumlah penderita DBD sepanjang tahun 2007 tercatat sebanyak lebih dari 156.697 orang dengan korban meninggal lebih dari 1.296 orang.

Menangani fakta tersebut, GlaxoSmithKline bersama duta kampanye "Tangani Tepat Demam pada DBD Anak", seorang ibu yang juga psikolog Tika Bisono MpSi, Dr J Hudyono MS SpOk MFPM, selaku staf uji klinik obat Departemen Farmakologi-Terapeutiks FKUI, serta bapak Muhadi SKM, selaku Supervisor Dinas Kesehatan DKI Jakarta memberikan penyuluhan kepada warga dan pasien Puskesmas Tebet, Jakarta Selatan mengenai pentingnya penanganan tepat demam pada DBD anak melalui pemilihan kandungan obat yang tepat.



Kenyataannya, masih banyak keluarga kecil di Indonesia yang belum mengetahui penanganan demam yang tepat pada kasus DBD, terutama pada anak-anak. Banyak masyarakat datang terlambat sehingga berisiko terhadap kondisi yang lebih parah dan menyebabkan tingkat kematian yang lebih tinggi. Untuk itu, GlaxoSmithKline berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengenali gejala demam pada DBD sehingga dapat menanganinya dengan tepat.

"GlaxoSmithKline juga menghimbau orangtua lebih waspada dalam memilih obat penurun demam yang dijual OTC (over the counter) karena pada kasus demam yang disebabkan oleh DBD tidak semua obat penurun demam aman digunakan," ungkap Yenny Tan Vedana, Brand Manager PT Sterling Products Indonesia ketika ditemui okezone dalam kampanye yang bertajuk "Tangani Tepat Demam pada DBD Anak" di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2008).

Berdasarkan sebuah riset independen terkini, sekitar 76 persen konsumsi obat penurun demam anak di wilayah perkotaan di Indonesia adalah produk yang mengandung asam asetilsalisilat (acetyl salicylic acid), yaitu jenis bahan aktif yang tidak sesuai untuk konsumsi anak-anak karena diduga berkaitan dengan Sindroma Reye.

Selain itu, banyak konsumen tidak menyadari bahwa baik asam asetilsalisilat maupun obat anti inflamasi non-steroid (NSAID) lain seperti ibuprofen, mempunyai indikasi kontra pada demam dengue karena dapat memperburuk terjadinya pendarahan (haemorrhagic) pada infeksi dengue.

Khasiat dan keamanan yang sangat baik dari parasetamol untuk penanganan nyeri dan demam, direkomendasikan oleh ahli kesehatan termasuk dokter anak di seluruh dunia. Bahkan, parasetamol menjadi satu-satunya obat nyeri dan demam yang dapat digunakan secara aman pada demam dengue.

Dr J Hudyono, MS SpOk MFPM menyatakan, "Pada DBD, gejala khasnya adalah demam tinggi mendadak selama tiga hari pertama dan adakalanya diikuti turunnya demam pada hari ketiga dan empat di mana mungkin terjadi syok dan diikuti naiknya suhu, sehingga menyerupai pola pelana. Yang terpenting bagi orangtua adalah pada hari ketiga sebelum terjadinya pola pelana, anak sudah diperiksakan ke dokter untuk penilaian kemungkinan DBD. Bila menunggu terjadinya pola pelana yang biasanya terjadi pada hari kelima, maka sudah terlambat ditangani," papar Executive Manager Clinical Study Unit (CSU) Departemen Farmakologi-Terapeutiks FKUI itu.

Bila gejala demam pada DBD anak dapat dideteksi sejak dini, Hudyono menuturkan untuk memilih obat penurun demam yang sesuai dan aman.

"Perawatan di rumah yang dapat dilakukan adalah memberikan asupan cairan yang cukup dan bila ingin meringankan demam, anak dapat dikompres dan diberikan obat penurun demam yang aman dan sesuai untuk meringankan demam yang dicurigai DBD yakni parasetamol. Jangan lupa pula untuk mengenali cat aktif, baca aturan pakainya dan segera konsultasikan pada dokter," imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Tika Bisono, psikolog dan duta "Tangani Tepat Demam pada DBD Anak" mengakui perlunya informasi intensif mengenai gejala khas DBD.

"Belum banyak orangtua yang memahami bagaimana gejala demam pada DBD anak. Melalui kampanye edukasi ini, diharapkan orangtua dapat lebih memahami dan mengenali gejala DBD di antaranya demam dan gejala khas lainnya sehingga dapat menangani dengan cepat dan tepat," jelas almamater Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu.

Tak hanya itu saja, sambungnya, orangtua juga perlu mengetahui komposisi pada obat yang akan dikonsumsi buah hatinya.

"Cermati kandungan bahan aktif (komposisi) obat penurun demam, sehingga dapat meringankan nyeri dan demam yang diderita anak dengan aman. Faktor lain yang tak kalah pentingnya ialah jangan menunda untuk segera membawa anak ke dokter. Selain itu, periksalah darahnya juga. Karena berdasarkan pengalaman, jangan hanya periksa kadar trombosit tapi juga kadar leukosit dan hematokrit," bebernya.

Berbagai kegiatan edukasi dilakukan dalam "Tangani Tepat Demam pada DBD Anak" ini tidak hanya berlangsung di puskesmas Tebet, Jakarta Selatan. Namun, pada 100 puskesmas-puskesmas lain yang tersebar di wilayah Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan hingga bulan April 2008.


(tty)
Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen...

Aktivitas Pencegah Osteoporosis

JANGAN sampai osteoporosis terus mencuri tulang Anda. Untuk mencegah datangnya si pencuri tulang bisa dilakukan melalui kegiatan hobi yang menyenangkan. Aktivitas apa saja yang bisa membantu tulang tetap kuat? Berkebun Mengangkat pot, menyeret karung berisi tanah, dan menggali lubang bermanfaat dalam membentuk massa tulang, dibandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air Banyak olahraga air yang dapat memberi latihan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tulang. Misalnya, olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat. Menari Semua jenis tari akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing, atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh dan bungkuk sa...