Skip to main content

Waspadai Gejala Kanker Mulut

JANGAN pernah menyepelekan kelainan yang ada di sekitar mulut. Tahukah Anda bahwa pertanda terjadinya kanker mulut adalah adanya kelainan yang mencurigakan yang tidak seperti biasanya, seperti benjolan yang bukan sariawan.

Dikatakan oleh ahli kesehatan gigi dan mulut dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Jakarta, Prof Dr drg Melanie S Djamil MBiomed, bahwa semua yang tidak sesuai dengan anatomi rongga mulut, patut menjadi “perhatian”.

“Perhatian di sini dalam arti kata bahwa perlu mendapat perhatian khusus, namun jangan menjadikan suatu hal langsung dikaitkan dengan ‘keganasan’,” kata dokter yang juga menjabat sebagai Dekan FKG Universitas Trisakti Jakarta.

Melanie mencontohkan beberapa benjolan yang tidak perlu dicurigai, di antaranya benjolan yang perlu diperhatikan pada anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Atau masih periode gigi campuran, ada masa dalam rongga mulut timbul benjolan.Itu ternyata gigi yang akan erupsi dan perlu dikonfirmasi ke dokter gigi. Ada pula benjolan akibat peradangan di gigi atau gusi sehingga menimbulkan gusi membengkak, tetapi biasanya ditandai dengan benjolan yang lunak.Apabila ditusuk, benjolan ini berisi nanah dan darah.

“Dapat juga benjolan yang ternyata adalah suatu keganasan,” tandasnya dalam acara ”Penyerahan Dana Penelitian Pepsodent Untuk 13 Fakultas Kedokteran Gigi (FKGI) di Indonesia” yang diadakan oleh Pepsodent, di Jakarta, Jumat (5/11).

Melanie menjelaskan, memang tidak semua benjolan harus diwaspadai. Benjolan dan kelainan yang mungkin menjadi perhatian, seperti adanya bercak putih. Biasanya bercak ini merupakan tanda umum kanker rongga mulut. Begitu juga bila Anda mengalami rasa sakit serta luka atau sariawan yang tidak sembuh-sembuh,kesulitan menelan, hingga sakit pada rongga mulut.

Semua itu bisa menjadi pertanda munculnya kanker mulut. Tanda lain yang juga sering muncul, antara lain gigi tiruan yang dipakai menjadi tidak fit lagi, perubahan suara, kesulitan menggerakkan rahang, gigi goyang tanpa sebab dari peradangan jaringan sekitar gigi.

Gejala lainnya adalah kesulitan mengunyah dan menelan, kebas atau baal pada lidah atau bagian rongga mulut, merasakan ada sesuatu di dalam tenggorokan, perdarahan, dan berat badan turun.

“Jika keadaan keganasan ditemui sedini mungkin, maka harapan hidup menjadi lebih tinggi dibanding perawatan pada keadaan yang sudah lanjut,” ungkap dia.

Maka dari itu, Melanie berpesan untuk mengenali rongga mulut kita secara anatomis-fisiologisnya. Jika kondisi rongga mulut tidak sesuai,maka segeralah konsultasikan pada dokter gigi spesialis penyakit mulut. Tindakan ini setidaknya dapat mendeteksi dini dan mencegah kanker mengganas.

“Sepanjang kelainan yang terjadi di dalam mulut tidak menimbulkan sakit juga tidak menimbulkan stres, maka tidak perlu dikhawatirkan,” ungkapnya.

Hingga saat ini kanker masih menjadi penyakit yang menakutkan. Tak hanya membahayakan kesehatan, penyakit ini juga bisa berujung pada kematian.

Kanker mulut (oral cancer) terjadi sebanyak 1% dari penduduk Indonesia. Itu artinya, sekitar 2 juta penduduk terkena penyakit tersebut. Kurangnya kesadaran dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut menjadi faktor utama terjadinya penyakit gigi dan mulut, termasuk kanker mulut.

Mulut dan gigi yang tidak bersih menjadi tempat yang nyaman bagi kuman untuk bersarang. Dalam waktu yang lama, kuman tersebut menimbulkan jamur dan akhirnya berkembang menjadi kanker.

Penyebab lain terjadinya kanker mulut adalah gaya hidup yang buruk, seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, mengasup makanan yang tidak sehat (siap saji), serta pemakaian obat-obatan tertentu dalam jangka waktu yang panjang.

Iritasi yang berulang karena tepi yang tajam dari gigi yang patah, tambalan, atau gigi palsu dapat merupakan risiko tambahan untuk terjadinya kanker mulut. Selain itu, bagi mereka yang memiliki riwayat kanker mulut dalam keluarga, memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker mulut.

Faktor kesehatan gigi dan mulut memang harus menjadi perhatian untuk mencegah timbulnya masalah gigi dan mulut. Hal tersebut juga dikatakan oleh Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg Zaura Anggraeni. Dia menyatakan, masyarakat masih kurang menyadari pentingnya perawatan gigi dan mulut.

”Kebiasaan 91% masyarakat Indonesia adalah menggosok gigi hanya pada pagi dan sore hari, tidak menjelang tidur. Padahal, menjelang tidur adalah waktu yang tepat untuk membersihkan gigi,” ucapnya dalam acara yang sama.

Bahkan dengan menggosok gigi pagi dan malam sebelum tidur akan mengurangi 50% terjadinya gigi berlubang.



(SINDO//nsa)
http://lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen...

Aktivitas Pencegah Osteoporosis

JANGAN sampai osteoporosis terus mencuri tulang Anda. Untuk mencegah datangnya si pencuri tulang bisa dilakukan melalui kegiatan hobi yang menyenangkan. Aktivitas apa saja yang bisa membantu tulang tetap kuat? Berkebun Mengangkat pot, menyeret karung berisi tanah, dan menggali lubang bermanfaat dalam membentuk massa tulang, dibandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air Banyak olahraga air yang dapat memberi latihan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tulang. Misalnya, olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat. Menari Semua jenis tari akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing, atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh dan bungkuk sa...