Skip to main content

Stres Enggak Bikin Gemuk

PENELITIAN terbaru mengungkap, tidak ada hubungan yang jelas antara tingkat stres dan berat badan. Stres bukan penyebab utama hingga mendorong Anda makan lebih banyak.

Diserang stres dan berat badan naik karenanya? Keyakinan umum menyatakan bahwa stres menyebabkan berat badan naik akibat “melarikan“ stresnya pada junk food atau malas olahraga. Padahal, pada kebanyakan orang, dampak stres hanya bersifat jangka pendek.

Sebuah tinjauan dari 36 penelitian telah dipublikasikan sebelumnya mengenai kaitan stres dan berat badan yang dipimpin oleh Jane Wardle dari University College London. Sebagian besar peneliti tidak menemukan hubungan antara tingkat stres dan penambahan berat badan selama beberapa tahun.

Ketika studi—yang muncul di jurnal Obesity—dikombinasikan dengan hasil penelitian, secara keseluruhan hanya ada hubungan sederhana antara stres dan berat badan.

"Kami berasumsi bahwa akan ada hubungan substansial antara stres dan obesitas, karena pandangan populer yang menyatakan bahwa stres memberikan kontribusi pada berat badan," kata Andrew Steptoe, yang juga mengambil bagian dalam studi ini, seperti dikutip dari Nydailynews, Selasa (2/11/2010).

"Tapi, ketika kami menyimak kembali hasil studi ilmiah yang terkendali dengan baik, efek mengejutkan cenderung kecil."

Studi ini mengkaji 32 studi internasional yang dilakukan pada 1990-2000-an. Semua peserta studi dinilai tingkat stresnya, kemudian mengikuti mata pelajaran selama sekian waktu untuk melihat apakah ada hubungan antara stres dan berat badannya di kemudian hari. Sebagian fokus pada stres kerja, sementara yang lain melingkupi stres kehidupan secara umum, mulai dari trauma besar seperti penyakit serius atau perceraian hingga rasa kewalahan oleh masalah sehari-hari.

Secara keseluruhan, selama 69 persen studi tidak menemukan hubungan yang jelas antara tingkat stres dan berat badan, sedangkan 25 persennya mengaitkan tingkat stres lebih tinggi dengan bobot tubuh yang lebih besar. Dan, sebanyak 6 persen sisanya menemukan bahwa stres yang lebih besar terkait dengan berat badan kurang dari waktu ke waktu.

Setelah semua hasilnya dikumpulkan, ada hubungan sederhana antara tingkat stres yang lebih tinggi dengan kenaikan berat badan. Hubungan terlihat lebih jelas pada pria daripada wanita.

Steptoe menegaskan, sementara rata-rata dampak stres pada berat badan mungkin kecil, ada variasi individu yang sangat jauh. Jenis stres, apakah pekerjaan, mengasuh anak, atau aktivitas kehidupan spesifik lainnya mungkin juga memiliki efek berbeda pada berat badan.

"Secara umum bisa disimpulkan bahwa berdasarkan penelitian ilmiah terbaik saat ini, stres tidak mungkin memainkan peran utama dalam meningkatkan berat badan atau obesitas bagi kebanyakan orang. Bisa jadi sebagian orang lebih terpengaruh daripada yang lain,“ tutupnya.

(ftr)
http://lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen...

Aktivitas Pencegah Osteoporosis

JANGAN sampai osteoporosis terus mencuri tulang Anda. Untuk mencegah datangnya si pencuri tulang bisa dilakukan melalui kegiatan hobi yang menyenangkan. Aktivitas apa saja yang bisa membantu tulang tetap kuat? Berkebun Mengangkat pot, menyeret karung berisi tanah, dan menggali lubang bermanfaat dalam membentuk massa tulang, dibandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air Banyak olahraga air yang dapat memberi latihan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tulang. Misalnya, olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat. Menari Semua jenis tari akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing, atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh dan bungkuk sa...