Skip to main content

Semua Imunisasi Itu Penting!

“AH, nanti saja imunisasinya. Toh tinggal imunisasi yang dianjurkan. Pokoknya kan, imunisasi yang diwajibkan sudah lengkap.” Acapkali anggapan seperti itu terpatri dalam pikiran Moms yang masih memiliki bayi.

Tak sedikit pula orangtua yang menganggap remeh pemberian vaksin. Bahkan yang lebih parah, ada orangtua yang tidak memvaksinasi sama sekali buah hatinya dengan alasan tak tega melihat sang bayi disuntik.

Coba bayangkan jika tiba-tiba dokter memvonis bayi Anda terserang penyakit berat? sesal pun datang setelah semuanya terjadi! Pasalnya, ada penyakit walaupun sembuh menyisakan cacat seumur hidup.

Melindungi Risiko Penyakit Berat

Perlu diketahui Moms, sistem pertahanan bayi sangat lemah. Sebab, daya tahan atau sistem imun bayi belum sepenuhnya terbentuk. Ini menyebabkan anak memiliki risiko tinggi terkena penyakit.

Seperti ditegaskan oleh dr. Caroline Mulawi, SpA, imunisasi layaknya memberikan perlindungan daya tahan tubuh anak terhadap penyakit yang menyerang. Tapi ingat, bayi yang sudah mendapat imunisasi bukan berarti bebas sepenuhnya dari penyakit. Masih ada kemungkinan terserang penyakit, namun tidak separah jika tidak mendapatkan imunisasi.

Tidak Ada Istilah Wajib dan Dianjurkan!

Dulu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membagi imunisasi dalam dua kelompok, yaitu imunisasi wajib dan imunisasi yang dianjurkan.

“Sebenarnya, istilah imunisasi wajib ini mengacu pada kemampuan pemerintah dalam menyediakan vaksin, seperti BCG, DPT, Hepatitis B, Polio, dan campak. Dan vaksin-vaksin itu tersedia di seluruh pelayanan kesehatan. Sedangkan, vaksin anjuran itu karena pemerintah belum sanggup menyediakan secara gratis, sehingga orangtua mengeluarkan biaya sendiri,” jelas Dokter yang berpraktik di OMNI Hospital Pulomas ini.

Sekarang, dalam jadwal imunisasi 2010 rekomendasi IDAI tidak tertera istilah imunisasi wajib dan imunisasi yang dianjurkan.

“Orangtua seringkali salah kaprah dalam memahami pengertian imunisasi wajib dan imunisasi yang dianjurkan. Malah sebagian besar menganggap bila sudah melakukan imunisasi wajib, maka tidak perlu melakukan imunisasi yang dianjurkan. Padahal, vaksin wajib dan dianjurkan itu sama pentingnya dan sebaiknya keduanya dilakukan demi perlindungan optimal,” imbuhnya.

Lakukan Imunisasi Sebelum Terlambat!

Selain menganggap ‘cuma dianjurkan’, kendala orangtua malas memvaksinasi bayinya adalah mahalnya biaya vaksinasi.

Ambil contoh, penyakit pneumokokus. Diam-diam, bakteri Streptococcus Pneumoniae ini siap menyerang bayi berusia di bawah 24 bulan. Dan beberapa penyakit berat dalam kelompok penyakit ini adalah Pneumonia (radang paru), Meningitis (radang otak), Sepsis (keracunan dalam darah) dan infeksi telinga.

Dan yang lebih menakutkan, jika bayi Moms terkena penyakit meningitis, bukan tidak mungkin dia mengalami cacat permanen seperti: gangguan pendengaran dan saraf, retardasi mental, epilepsi, kelumpuhan, hingga kematian. Untuk itu bayi Moms, perlu mendapat vaksinasi IPD.

“Harga vaksin itu tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk mengobati anak yang terserang penyakit berat. Padahal, penyakit itu sebelumnya bisa dicegah melalui vaksinasi,” pesan Caroline.

Perhatikan Sebelum Vaksinasi

- Baca informasi seputar vaksin.

- Tanyakan kepada DSA mengenai manfaat dan risiko vaksin.

- Pastikan anak Anda diperiksa lengkap sebelum imunisasi untuk menjamin bayi Anda tidak sakit; karena mungkin saja dia sudah sakit walau gejal-gejalanya belum muncul. Sebaliknya, kalau anak sudah menunjukkan tanda-tanda sakit, beritahu DSA-nya.

- Amati bayi Anda baik-baik selama 72 jam (3 hari) setelah vaksinasi (terutama 48 jam pertama). Laporkan segera ke DSA bila ada reaksi-reaksi berat. Catat reaksi apapun di dalam buku kesehatan atau imunisasi anak Anda.



(Mom& Kiddie//ftr)
http://lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen...

Aktivitas Pencegah Osteoporosis

JANGAN sampai osteoporosis terus mencuri tulang Anda. Untuk mencegah datangnya si pencuri tulang bisa dilakukan melalui kegiatan hobi yang menyenangkan. Aktivitas apa saja yang bisa membantu tulang tetap kuat? Berkebun Mengangkat pot, menyeret karung berisi tanah, dan menggali lubang bermanfaat dalam membentuk massa tulang, dibandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air Banyak olahraga air yang dapat memberi latihan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tulang. Misalnya, olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat. Menari Semua jenis tari akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing, atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh dan bungkuk sa...