Skip to main content

Pisang Bisa Mencegah Epidemi HIV

TAHUKAH Anda, pisang mengandung lektin yang mampu mengenali dan mencegah menjangkitnya virus ke dalam tubuh. Lektin pada pisang cukup efektif untuk mencegah epidemi virus HIV melalui hubungan seksual; dengan cara mengoleskan pada alat kelamin.

Tahukah Anda, pisang dikenal sebagai salah satu makanan yang memberi energi. Pisang merupakan buah yang sarat gizi, hampir tidak mengandung lemak dan mudah dicerna. Pisang memiliki kandungan mineral, kalium dan karbohidrat yang cukup tinggi sehingga memberi energi untuk melakukan aktifitas selama 90 menit nonstop. Pisang bebas kolesterol. Pisang juga mengandung tiga gula alami, sukrosa, fruktosa dan glucosa. Tidak hanya itu, buah yang tumbuh di iklim tropis ini membantu mengatasi dan mencegah beberapa macam penyakit dan gangguan kesehatan. Pisang merupakan buah yang umumnya dikonsumsi para atlet lantaran memiliki manfaat untuk menambah energi.

Secara umum, kandungan gizi yang terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 mg, serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin C 3 mg dan air 72 gram. Beberapa jenis di antaranya (Musa Acuminata, Musa Balbisiana dan Musa Xparadisiaca) menghasilkan buah yang dapat dikonsumsi secara langsung. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang. Adapula beberapa di antaranya yang berwarna jingga, merah, ungu atau bahkan hampir hitam.


Pisang Bisa Mencegah Epidemi HIV
Menurut dr Natalia Emmy, Spesialis Gizi Klilnik, Poli Gizi RSPAD Gatot Subroto, pisang memiliki kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lainnya. “Pisang mempunyai kandungan gizi yang sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-bauah lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmiter dalam kelancaran fungsi otak,” jelasnya. Natalia melanjutkan, pisang memiliki kandungan yang sangat diperlukan otak. “Pisang adalah alternatif cukup baik untuk menyediakan energi di saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang cepat tersedia untuk aktivitas biologis,” imbuhnya.

Namun perlu diingat, kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Meski demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari apel, yang hanya 0,3 persen. “Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat yang sama (100 gram), hanya mengandung 54 kalori,” lanjut dr Emmy.

Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi. Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. “Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh,” katanya.

Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fluktosa yang mempunyai indeks glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. “Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun,” ungkapnya.

Menurut Natalia, mengonsumsi satu setengah buah pisang setiap hari akan mencukupi kebutuhan tubuh terhadap vitamin B6. Menyantap makanan kaya kalium dan vitamin B6, khususnya pisang segar (bukan pisang rebus atau pisang goreng) juga dapat mengurangi rasa nyeri, ngilu dan sakit pada persendian. Mengkonsumsi pisang 3-4 kali sehari dapat membantu mengurangi gejala radang sendi (arthritis).

Satu buah pisang berukuran sedang mengandung 467 mg kalium, yang memberikan 13 persen kebutuhan kalium harian. Data penelitian menunjukkan bahwa pengambilan kalium oleh tubuh berhubungan dengan efek penurunan tekanan darah. Pada tahun 2001, FDA (Food and Drug Administration; semacam Badan POM di USA), menyetujui bahwa makanan yang merupakan sumber kalium dan rendah natrium barangkali dapat mengurangi resiko peningkatan tekanan darah.

Di dalam New England Journal of Medicine bahkan disebutkan bahwa mengkonsumsi satu buah pisang sehari dapat menurunkan resiko stroke sampai 40 persen. Jika Anda merasa lesu, ambil dan makanlah pisang. “Gula buah yang terkandung didalamnya (yang tergolong karbohidrat sederhana), akan mudah dicerna dan masuk ke aliran darah sehingga menghasilkan energi instan. Selain itu, dengan pasokan kalium dari pisang, jaringan otot akan bertenaga kembali selama beberapa saat sebelum tubuh mendapatkan pasokan energi darurat dari makanan utama,” urainya.

Untuk ibu hamil, pisang baik dikonsumsi karena mengandung asam folat yang mudah diserap janin melalui rahim. Namun jangan berlebihan. Sebab, satu buah pisang mengandung sekitar 85-100 kalori. Bagi penderita Anemis, cukup mengonsumsi dua pisang setiap hari. Pisang yang kaya akan zat besi dapat merangsang produksi hemoglobin (sel darah merah) dan mengatasi tekanan darah karena mengandung zat potasium yang cukup tinggi dan rendah garam. Sehingga, membuat tekanan darah menjadi lebih baik.

Mencegah HIV Penelitian para ahli menunjukkan, pisang memiliki zat yang berpotensi menjadi penghambat infeksi virus HIV. Hasil penemuan ini diharapkan membuka jendela baru pada terapi pencegahan infeksi HIV yang hingga kini belum ditemukan obatnya. Para peneliti dari University of Michigan Medical School tertarik pada lektin, zat kimia yang secara alami ada di tanaman yang memiliki kemampuan menghentikan rantai reaksi berbagai jenis infeksi. Hasil uji laboratorium menunjukkan, lektin yang terdapat pada pisang sama efektifnya dengan obat anti HIV saat ini.

Cara baru untuk menghentikan penyebaran HIV mutlak diperlukan. Saat ini angka infeksi baru HIV melebihi jumlah individu yang mendapatkan obat antiretroviral, yakni 2.5 : 1. Padahal, belum ada tanda-tanda vaksin HIV akan hadir dalam waktu dekat. Saat ini penggunaan kondom masih jadi pencegah penularan HIV yang paling efektif apabila digunakan secara konsisten dan benar. Cara pencegahan lain yang juga efektif adalah mencegah penularan lewat Miss V dan dubur menggunakan obat yang mampu mencegah HIV masuk ke sel target.

Riset yang dilakukan peneliti dari Michigan University menunjukkan cara kerja lektin yang bisa mengenali penyerangan dari luar tubuh seperti virus. Selain memiliki potensi yang sama dengan obat anti-HIV yang ada saat ini, lektin pada pisang juga lebih murah untuk diproduksi sebagai obat yang bisa dijangkau masyarakat luas. Lektin dari pisang ini diyakini lebih efektif apabila dipakai dalam komponen obat pencegah virus yang dioles di alat kelamin atau dubur.
(Genie/Genie/tty)

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen...

Aktivitas Pencegah Osteoporosis

JANGAN sampai osteoporosis terus mencuri tulang Anda. Untuk mencegah datangnya si pencuri tulang bisa dilakukan melalui kegiatan hobi yang menyenangkan. Aktivitas apa saja yang bisa membantu tulang tetap kuat? Berkebun Mengangkat pot, menyeret karung berisi tanah, dan menggali lubang bermanfaat dalam membentuk massa tulang, dibandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air Banyak olahraga air yang dapat memberi latihan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tulang. Misalnya, olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat. Menari Semua jenis tari akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing, atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh dan bungkuk sa...