KADAR gula darah wanita meningkat dengan penggunaan KB suntik dan KB oral, tetapi tidak cukup untuk menimbulkan kekhawatiran. Jadi, Anda tak perlu takut bila sudah menggunakannya.
Penelitian selama tiga tahun ini bermaksud mengukur gula darah saat puasa, dan kadar insulin pada wanita yang menggunakan metode KB oral (desogestrel), suntik (DMPA), dan nonhormonal (kondom, tubal ligation, atau kalender), kata para peneliti University of Texas Medical Branch di Galveston.
Mereka menemukan, bahwa wanita yang menggunakan KB suntik DMPA sedikit mengalami peningkatan kadar glukosa, dan insulin. Kadar glukosa meningkat terus selama 30 bulan pertama penggunaan DMPA, dengan peningkatan terbesar terjadi selama enam bulan pertama.
Meski meningkat, tidak cukup untuk menimbulkan kekhawatiran. Hasil penelitian ini sendiri sudah dipublikasikan di jurnal Obstetric and Gynaecology.
Penelitian
Dia menambahkan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan bagaimana wanita diabetesi (penderita diabetes) dipengaruhi oleh KB suntik DMPA, dan KB oral.
“Namun setidaknya, hasil penelitian ini meyakinkan para wanita nondiabetes yang sudah menggunakan KB suntik ataupun mengonsumsi KB oral," tutupnya.
(ftr)
http://lifestyle.okezone.com
KB suntik dan KB oral tidak signifikan memengaruhi gula darah (glukosa) wanita selama puasa dan tingkat insulin. Demikian menurut sebuah penelitian baru yang dikutip dari Health24, Rabu (29/12/2010).
Penelitian selama tiga tahun ini bermaksud mengukur gula darah saat puasa, dan kadar insulin pada wanita yang menggunakan metode KB oral (desogestrel), suntik (DMPA), dan nonhormonal (kondom, tubal ligation, atau kalender), kata para peneliti University of Texas Medical Branch di Galveston.
Mereka menemukan, bahwa wanita yang menggunakan KB suntik DMPA sedikit mengalami peningkatan kadar glukosa, dan insulin. Kadar glukosa meningkat terus selama 30 bulan pertama penggunaan DMPA, dengan peningkatan terbesar terjadi selama enam bulan pertama.
Meski meningkat, tidak cukup untuk menimbulkan kekhawatiran. Hasil penelitian ini sendiri sudah dipublikasikan di jurnal Obstetric and Gynaecology.
Penelitian
"Studi sebelumnya dibatasi ruang lingkup, dan memberikan hasil bertentangan, sehingga para dokter mempertanyakan, adakah kontrasepsi hormonal dapat menyebabkan diabetes," kata Dr Abbey Berenson, penulis penelitian dari Departemen Obstetri dan Ginekologi sekaligus Direktur the Centre for Interdisciplinary Research in Women’s Health.
Dia menambahkan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan bagaimana wanita diabetesi (penderita diabetes) dipengaruhi oleh KB suntik DMPA, dan KB oral.
“Namun setidaknya, hasil penelitian ini meyakinkan para wanita nondiabetes yang sudah menggunakan KB suntik ataupun mengonsumsi KB oral," tutupnya.
(ftr)
http://lifestyle.okezone.com
Comments
Post a Comment