Skip to main content

Kanker Paru Bukan Monopoli Perokok

PEMICU kanker paru-paru tidak hanya karena merokok. Sejumlah zat yang
bersifat karsinogenik seperti asbes, arsen, kromat, nikel, klorometil
eter, radiasi, dan polusi juga dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Karena itu, waspadalah!

Pengakuan Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih bahwa
dirinya menderita kanker paru-paru begitu mencengangkan publik.
Bagaimana mungkin? Seorang menteri dengan kesibukan segunung,
aktivitas tiada henti saban hari, sehingga dituntut memiliki kesehatan
yang prima, ternyata mengidap penyakit ganas.

Apalagi, notabene Endang adalah praktisi kedokteran yang tentu
menerapkan gaya hidup yang sehat seperti tidak merokok. Masyarakat pun
semakin bertanya-tanya, apa saja sebenarnya yang menyebabkan seseorang
menderita kanker paru. Selama ini kanker paru memang selalu
diidentikkan dengan seorang perokok. Anggapan itu tidak salah.

Sekitar 90 persen kasus kanker paru-paru pada pria dan 70 persen pada
wanita karena kebiasaan merokok. Semakin banyak asap rokok yang
diisap, semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru.
Penyebabnya tidak lain karena rokok tembakau mengandung lebih dari
4.000 zat kimia, dan sebagian besar merupakan zat karsinogenik atau
dapat menyebabkan kanker.

Dua zat karsinogenik utama dalam rokok tembakau adalah nitrosamine dan
polycyclic aromatic hydrocarbon. Namun, sebenarnya rokok bukan
satu-satunya penyebab kanker paru-paru.

"Menderita kanker termasuk kanker paru-paru itu seperti mendapat
lotere. Kita tidak tahu apakah kita akan mengalaminya atau tidak,"
kata spesialis paru-paru dari RSUP
Persahabatan, Prof DR dr Hadiarto Mangunnegoro SpP (K), baru-baru ini.

Menurut dia, banyak zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja
yang bersifat karsinogenik. Misalnya asbes, arsen, kromat, nikel,
klorometil eter, gas mustard, dan pancaran oven arang dan radiasi bisa
menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada
pekerja yang juga merokok. Sekitar 10 persen-15 persen penderita
kanker paru-paru pada pria dan 5 persen pada wanita disebabkan oleh
hal ini.

"Polusi udara yang melingkupi warga di kota-kota besar juga bisa jadi
pemicu kanker paru-paru," sebut Hadiarto. Zat yang terdapat dalam
polusi tersebut di antaranya adenokarisinoma dan karsinoma sel
alveolar. Namun, biasanya terjadi pada orang yang paru-parunya telah
memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya seperti
tuberkulosis dan fibrosis.

Selain itu, perokok pasif atau orang yang ikut menghirup asap rokok
yang berasal dari perokok dalam jangka waktu yang lama juga berisiko
tinggi menderita kanker paru-paru. Sejumlah penelitian menunjukkan,
perokok pasif mempunyai risiko menderita kanker paru- paru 24 persen
lebih besar daripada mereka yang tidak merokok.

Hadiarto mengungkapkan, angka resmi tentang jumlah penderita kanker
paru-paru di Indonesia dan angka kematiannya memang belum diketahui.
Namun, laporan dari berbagai rumah sakit terus mengalir dan
menunjukkan jumlah penderita kanker paru-paru yang cukup tinggi dan
makin lama tampaknya akan terus meningkat.

"Pencatatan soal ini kita masih payah, tetapi yang pasti masih tinggi
jumlahnya," imbuhnya.

Sementara itu, salah satu laporan Badan Kesehatan Dunia PBB (World
Health Organization/ WHO) menunjukkan bahwa kanker paru-paru merupakan
kanker yang paling sering ditemui pada kaum pria di dunia. Lebih dari
1,3 juta kasus baru kanker paru-paru setiap tahunnya yang menyebabkan
1,1 juta kematian. Jumlah insiden dan prevalensi di kawasan Asia,
Australia, dan Timur Jauh berada pada tingkat pertama dengan estimasi
kasus lebih dari 670.000 dengan angka kematian lebih dari 580.000
orang.

Kanker paru-paru sulit terdeteksi karena tidak menunjukkan gejala pada
tahap awal. Besarnya ukuran paru-paru menyebabkan kanker tumbuh
bertahun-tahun tak terdeteksi dan baru terdeteksi jika sudah stadium
lanjut. Namun, menurut Hadiarto, hal itu bergantung pada jenis,
lokasi, dan cara penyebarannya.

"Jika masih di jaringan perifer, tentu tak bergejala. Namun, kalau
menyerang bagian sentral dekat saluran napas, pasti akan terlihat
gejala," tuturnya.

Biasanya, gejala utama adalah batuk yang menetap. Penderita bronkitis
kronis yang menderita kanker paru-paru sering kali menyadari bahwa
batuknya semakin memburuk. Dahak bisa mengandung darah. Bahkan, jika
kanker tumbuh ke dalam pembuluh darah di bawahnya, bisa menyebabkan
perdarahan hebat. Gejala yang timbul kemudian adalah hilangnya nafsu
makan, penurunan berat badan, dan kelemahan.

Kanker paru-paru sering kali menyebabkan penimbunan cairan di sekitar
paru-paru (efusi pleura) sehingga penderita mengalami sesak napas.
Jika kanker menyebar di dalam paru-paru, bisa terjadi sesak napas yang
hebat, kadar oksigen darah yang rendah, dan gagal jantung. Masa orang
terkena kanker paru-paru ini adalah sangat lama yaitu sekitar 10-15
tahun.

Jika sejak berusia 15 tahun orang sudah merokok, kemungkinan pada usia
sekitar 35 atau 40 tahun orang itu menderita kanker paru-paru.

Diagnosis pada kanker paru-paru dibuat berdasarkan jenis tipe sel dan
tanda-tanda cukup. Satu cara yang bisa digunakan adalah mengonsumsi
antioksidan yang merupakan senyawa yang dapat menetralkan radikal
bebas dengan jalan melindungi sel-sel tubuh, khususnya paru-paru.

Namun, cara tersebut adalah jalan terakhir dan bukan pengobatan yang
100 persen menghambat atau mencegah penyakit kanker. Ini hanya untuk
mengurangi risiko penyakit kanker. Ada beberapa antioksidan yang dapat
dikonsumsi yaitu vitamin A, C, dan E dalam bentuk food suplement.
Antioksidan ini melindungi paru-paru terhadap oksidasi
dan kerusakan oleh fraktur (fr).

Beberapa jenis makanan seperti kedelai, tahu, tempe, dan oncom juga
mengandung senyawa genistein yang merupakan antioksidan dan antitumor
kuat, yang dapat menstimulasi sistem imun. Mekanisme kerjanya adalah
menstimulasi pulihnya sel-sel tumor menjadi sel normal, khususnya pada
kanker paru-paru.

Teh hijau yang mengandung bioflavonoid Epi-Gallo Catechin Gallat juga
merupakan antioksidan terkuat yang aktivitasnya 10 kali lebih kuat
daripada vitamin C. Ada beberapa jenis pengobatan terhadap penyakit
ini, yakni operasi, kemoterapi, dan radiasi. Jenis pengobatan ini
disesuaikan dengan jenis kanker, tingkat perluasan atau penyebarannya
pada saat didiagnosis, dan keseluruhan kondisi kesehatan penderita.

"Untuk derajat I dan II, biasanya operasi, sedangkan derajat III dan
IV dapat dilakukan tindakan kemoterapi, radioterapi, kombinasi
keduanya atau terapi target," kata spesialis paru-paru dari RSUP
Persahabatan, Dr Ahmad Hudoyo SpPD FCCP. Operasi merupakan tindakan
pengobatan utama pada tahap awal kanker. Pasien yang tidak dapat
menjalani operasi, maka bisa beralih ke radioterapi.

Kanker ini sangat bisa disembuhkan jika terdeteksi pada tahap awal.
Masalahnya, kanker sangat jarang terdeteksi pada tahap ini. Kalau sel
kanker sudah menyebar ke daerah lain, pilihan pengobatannya adalah
kemoterapi dan radioterapi. Jika kanker menghalangi aliran udara
utama, bisa digunakan laser untuk membekukan tumor atau tetap membuka
aliran udara dengan sebuah stent atau tabung.

(SINDO//tty)
http://lifestyle.okezone.com/read/2011/01/19/195/415467/kanker-paru-bukan-monopoli-perokok

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...

Aktivitas Pencegah Osteoporosis

JANGAN sampai osteoporosis terus mencuri tulang Anda. Untuk mencegah datangnya si pencuri tulang bisa dilakukan melalui kegiatan hobi yang menyenangkan. Aktivitas apa saja yang bisa membantu tulang tetap kuat? Berkebun Mengangkat pot, menyeret karung berisi tanah, dan menggali lubang bermanfaat dalam membentuk massa tulang, dibandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air Banyak olahraga air yang dapat memberi latihan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tulang. Misalnya, olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat. Menari Semua jenis tari akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing, atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh dan bungkuk sa...

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen...