Skip to main content

Hindari Komplikasi Kronis Akibat Diabetes

PENDERITA diabetes rentan terkena komplikasi penyakit lain. Biasanya komplikasi muncul bila kendali gula darahnya tidak atau kurang baik. Komplikasi biasanya terjadi pada jantung dan pembuluh darah.

Menurut data Indonesian Diabetic Prevalence tahun 2006, jumlah penderita diabetes di perkotaan mencapai 8,2 juta orang. Sementara di pedesaan mencapai 5,5 juta orang. Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan memperkirakan jumlah penderita diabetes melitus (DM) tipe 2 di Indonesia meningkat tiga kali lipat dalam 10 tahun dan pada 2010 mencapai 21,3 juta orang, yang awalnya di tahun 2000 jumlah penderita hanya 8,4 juta orang.

Faktor kadar gula darah tinggi jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai komplikasi jangka panjang. Selain itu, apabila penyakit DM tidak segera ditangani dengan tepat bisa menyebabkan berbagai komplikasi yang fatal. Bisa juga dikatakan, diabetes merupakan penyakit serius yang dapat menyebabkan berbagai risiko morbiditas dan kematian yang signifikan, baik akut maupun kronis.



Komplikasi akut disebabkan oleh hiperglikemia parah dan biasanya disertai dengan pencetus infeksi. Komplikasi kronis ditandai dengan kerusakan, disfungsi, dan akhirnya kegagalan berbagai organ, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan otak.

“Diabetes merupakan kelainan yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi bahkan kematian, di samping beban ekonomi dan biaya yang tinggi,” ucap ahli penyakit dalam yang juga Ketua Panitia JDM 2010 Dr dr Dante Saksono Harbuwono SpPD.

Kepala Divisi Metabolik dan Endokrin Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr Imam Subekti SpPD-KEMD menuturkan, diabetes bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Di antaranya karena terdapat gangguan pada sekresi insulin, kerja insulin (yang biasa disebut juga dengan resistensi insulin) atau keduanya. Kondisi resistensi insulin ini menyebabkan gangguan serta menurunnya kolesterol HDL. Profil lemak yang demikian memudahkan terjadinya pengerakan (pengerasan) pembuluh darah besar maupun kecil.

“Peningkatan berat badan yang sedikit sekalipun dapat meningkatkan risiko diabetes,” ucapnya pada acara temu media “19th Jakarta Diabets Meeting (JDM), Diabetes Lipid & Vascular Risks”, di Hotel Nikko Jakarta, baru-baru ini.

Imam menuturkan, terdapat dugaan bahwa jaringan adipose pada seseorang yang memiliki badan gemuk mengeluarkan zat yang mengganggu kerja insulin pada jaringan otot rangka dan hati. Zat asam lemak bebas plasma diduga kuat menyebabkan resistensi insulin pada otot rangka dan hati secara langsung.

Anggota Staf Divisi Metabolisme dan Endokrinologi, Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Prof Sarwono Waspadji SpPDKEMD mengatakan, penyakit yang berhubungan dengan lemak seperti penyakit jantung dan pembuluh darah rentan dialami oleh penderita diabetes melitus (DM). Penderita DM memiliki risiko lebih besar terkena penyakit ini dibandingkan orang tanpa DM.

“Wanita dengan diabetes melitus menderita penyakit jantung dan pembuluh darah 4–6 kali lebih besar dibandingkan wanita tanpa DM. Sedangkan pria dengan DM berisiko 2–3 kali lebih besar dibandingkan dengan pria yang bukan penderita,” ungkap dia dalam acara yang sama.

Sarwono menuturkan, penyakit jantung dan pembuluh darah pada pasien DM dapat muncul pada usia yang lebih dini. Ini terjadi karena kadar gula darah yang tinggi pada DM dapat memicu peningkatan timbunan zat-zat lemak pada dinding pembuluh darah. Timbunan zat-zat lemak ini dapat menyebabkan sumbatan pada aliran darah. Selanjutnya, sumbatan ini menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih kaku sehingga mempercepat timbulnya berbagai penyakit jantung dan pembuluh darah.

Faktor risiko lain yang menyebabkan terjadinya diabetes selain kadar gula tinggi yang tidak terkontrol dan kadar kolesterol tinggi juga bisa disebabkan karena genetik. Selain itu, kurangnya aktivitas serta kegemukan yang terpusat di daerah pinggang dan perut dan gaya hidup yang tidak baik, seperti merokok juga bisa memicu terjadinya DM.

Butuh pengetahuan bagi para penderita diabetes agar bisa hidup nyaman dan sehat. Selain itu, masyarakat diharapkan dapat menjaga kadar gula darah sebisa mungkin mendekati normal. Namun apabila tekanan darah dan profil lemak darah tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka diperlukan terapi obat-obatan.

Sementara melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga juga penting untuk menjaga kesehatan. Jangan lupa untuk menjalani gaya hidup sehat serta menjaga berat badan dan mengatur pola makan menjadi cara untuk mencegah terjadinya diabetes.


(Koran SI/Koran SI/tty)
http://lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...

Aktivitas Pencegah Osteoporosis

JANGAN sampai osteoporosis terus mencuri tulang Anda. Untuk mencegah datangnya si pencuri tulang bisa dilakukan melalui kegiatan hobi yang menyenangkan. Aktivitas apa saja yang bisa membantu tulang tetap kuat? Berkebun Mengangkat pot, menyeret karung berisi tanah, dan menggali lubang bermanfaat dalam membentuk massa tulang, dibandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air Banyak olahraga air yang dapat memberi latihan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tulang. Misalnya, olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat. Menari Semua jenis tari akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing, atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh dan bungkuk sa...

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen...