Skip to main content

Cara Mencegah Kehamilan

Selama sel telur tidak bertemu sperma, maka tidak akan terjadi pembuahan yang pada akhirnya menimbulkan kehamilan. Ada banyak cara untuk mencegah kehamilan, dari yang benar-benar ilmiah hingga yang sifatnya cuma mitos.

1. Coitus interuptus
Metode ini sering juga disebut dengan "menarik keluar". Yakni, pria menarik keluar penis dari vagina pasangannya sebelum mencapai ejakulasi. Sayangnya, cara ini tak selalu efektif, karena seringkali pria terlambat menarik penisnya. Bila pun berhasil mengeluarkan secara tepat waktu, ada beberapa tetes sperma di ujung penis yang berpotensi membuahi sel telur.

2. Pantang berkala
Metode ini dikenal dengan metode kalender. Yakni, berhubungan intim hanya pada saat istri tidak sedang berada dalam masa suburnya. Cara ini agak rumit, karena Anda dan pasangan harus menghitung-hitung masa subur.

Siklus menstruasi yang biasa dialami oleh wanita tidak sama, antara 21 hari, 28 hari dan atau 35 hari. Perhatikan siklus menstruasi Anda 6 bulan terakhir. Biasanya, masa ovulasi terjadi pada hari ke 14 - 15. Masa subur adalah 3-4 hari sebelum dan seseudah masa ovulasi. Untuk menghitung masa subur dan masa tidak subur secara detail dan tepat, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan bidan dokter kandungan.

3. Alat kontrasepsi
Kondom, pil KB, susuk, suntik, diafragma, merupakan beberapa alat kontrasepsi yang umum digunakan.

Kondom
Dari semua metode pencegah kehamilan, kondom yang dilengkapi dengan spermisida tetap menjadi pilihan pertama karena harganya terjangkau, dijual bebas, dan mudah digunakan. Kemasan, bentuk, dan rasanya yang beraneka ragam, juga menjadi daya tarik tersendiri.

Agar efektif, pemakaian kondom harus dilakukan secara hati-hati. Saat hendak menarik penis dari vagina pasangan, pria harus menahan kondomnya agar tidak ada kemungkinan sperma merembes lewat pangkal penisnya. Bila sampai bocor, semua usaha yang telah dilakukan akan sia-sia saja.

Pil KB
Ada banyak jenis pil-pil KB pencegah kehamilan. Pil KB bekerja mencegah kehamilan dengan melindungi indung telur agar tidak melepaskan telur. Jika, secara kebetulan sebuah telur terlepas, pil KB juga menghalangi telur tidak tertanam dengan cara menjaga saluran urine tidak terlalu tebal.

Penggunaan pil KB sebagai alat kontrasepsi membutuhkan disiplin tinggi. Jangan sampai terlewat sehari pun agar tidak terjadi kehamilan.

Susuk (norplant)
Pada dasarnya, cara kerja susuk tidak berbeda dengan pil KB, yakni mengendalikan hormon agar tak terjadi pembuahan.

Dokter akan menanamkan enam benda kecil sebesar batang korek api ke dalam lengan tangan Anda. Susuk ini akan terus-menerus melepaskan hormon.

Susuk untuk kontrasepsi ini efektif dipakai selama lima tahun. Cara pencegah kehamilan ini dianggap aman dengan tingkat pencegahan lebih dari 99 persen.

Suntik
Setiap tiga bulan sekali, dokter atau bidan akan menyuntikkan Depo-Provera ke dalam tubuh Anda. Metode ini memiliki cara kerja mirip dengan Pil KB dan susuk. Depo-Provera memiliki tingkat pencegahan kehamilan lebih dari 99 persen dan harganya yang relatif murah.

Diagfragma
Alat pencegah kehamilan ini berbentuk kap karet yang dimasukkan ke dalam vagina kira-kira enam jam sebelum berhubungan intim. Kap-kap ini akan menutupi pembukaan serviks sehingga sperma tidak bisa masuk ke dalam rahim (uterus). Spermisida juga disertakan sebagai senjata tambahan pembunuh sel sperma.

4. Steril
Agar benar-benar aman dan tak perlu repot, Anda dan pasangan bisa memilih kontrasepsi steril. Ada dua metode yang bisa dilakukan, untuk pria dan wanita.

Dalam MOW (Metode Operasi Wanita), dilakukan pemutusan saluran dengan cara memutus atau memasang cincin pada tuba falopi untuk mencegah sampainya sel telur dari ovarium menuju ke uterus. Sementara dalam MOP (Metode Operasi Pria), dilakukan vasektomi untuk mencegah sel sperma keluar dari testis (tempat produksi sel sperma). Kedua metode ini dilakukan oleh dokter spesialis obsterik dan ginekologi, di kamar bedah.

Sumber: Suaramerdeka.com

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen

Garis Besar Usaha Kesehatan

PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF, REHABILITATIF Dalam garis besar usaha kesehatan, dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu : 1. Usaha pencegahan (usaha preventif) Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan individu, keluarga,  kelompok dan masyarakat. Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu : Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupun dirumah Pemeriksaan dan p

Kenali Beberapa Pemicu Bayi Besar

Badan yang subur acap kali dijadikan salah satu indikator kemakmuran seseorang. Demikian halnya anggapan yang salah di kalangan masyarakat yang kerap menganggap anak gemuk itu lucu dan sehat. Padahal tidak demikian, kelebihan berat badan (overweight) apalagi obesitas saat ini sudah menjadi sebuah epidemi global yang perlu segera diatasi dan dicegah karena dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan. Tak hanya pada orang dewasa, kegemukan yang terjadi sejak masa kanak-kanak dapat menyuramkan kondisi kesehatan si anak pada kemudian hari. Dengan kata lain, anak yang kegemukan sejak kecil diprediksi bakal lebih cepat mengalami gangguan kesehatan. Sejumlah studi bahkan menyimpulkan, anak-anak yang kelebihan berat badan sejak usia kurang dari 10 tahun akan menghadapi ancaman stroke pada usia 40, bahkan bisa dimulai sejak usia 30. Cukup menyeramkan kan? Nah, terkait janin besar, memang ada kemungkinan si bayi mencapai berat badan normal seiring pertumbuhannya. Namun, perlu dipahami bahwa bobo