Skip to main content

Oral Seks dapat Menyebabkan Kanker Leher

Aktivitas seksual tanpa risiko kehamilan disinyalir banyak dilakukan
pasangan yang tidak terikat status perkawinan. Oral seks salah
satunya. Tahukah Anda bahaya yang mengintai?

Oral seks diyakini salah satu sarana pemuas kebutuhan seks yang paling
aman tanpa melakukan seks itu sendiri sehingga risiko terjadinya
kehamilan tidak ada. Berangkat dari situ, disinyalir para pelaku utama
kegiatan seks ini berasal dari kalangan remaja ataupun pasangan yang
belum terikat status pernikahan.

Seperti yang dipaparkan Miriam Grossman MD, senior dari The Clare
Boothe Luce Policy Institute dan penulis buku Unprotected: A Campus
Psychiatrist Reveals How Political Correctness in Her Profession
Endangers Every Student mengatakan, remaja dipercaya mengaplikasikan
oral seks karena dianggap memiliki risiko yang kecil. Tak heran,
apabila 20% dari anak SMP serta 50% dari remaja melakukannya. Mereka
hanya berusia sekitar 14 tahun.

Walaupun oral seks banyak dilakukan pasangan-pasangan heteroseksual
dan homoseksual, tak urung pasangan suamiistri (pasutri) juga
melakukannya. Sebab, merupakan ritual yang bisa dibilang dapat turut
memengaruhi kenikmatan dalam bercinta.

Oral seks sendiri adalah aktivitas seksual menggunakan mulut, termasuk
lidah, gigi, serta tenggorokan untuk merangsang organ intim. Pada pria
disebut felatio dan pada wanita disebut cunnilingus.

Namun, yang harus Anda dan pasangan waspadai adalah penyakit menular
yang ditimbulkan oleh aktivitas ini, mulai klamidia, herpes genitalis,
gonorhea, hepatitis B, HIV dan kutil pada alat kelamin (HPV) dapat
ditularkan melalui kontak antara mulut dan kelamin ini. Bahkan, lebih
parahnya lagi kanker tenggorokan dan kanker leher juga dapat dipicu
oleh oral seks.

New England Journal of Medicine mengungkapkan, orang yang melakukan
oral seks satu sampai dengan lima kali selama hidupnya mempunyai
risiko dua kali lebih besar terkena kanker tenggorokan dibandingkan
orang yang tidak pernah melakukannya. Sementara itu, mereka yang
melakukannya lebih dari lima kali memiliki kemungkinan sekitar 250%
terkena kanker tenggorokan.

Penelitian lainnya, terlihat ada korelasi antara oral seks dan kanker
tenggorokan serta kanker leher.Hal ini diyakini dengan terjadinya
transmisi dari HPV--virus yang mayoritas menyebabkan kanker leher
rahim, terdeteksi juga terjadi pada orang yang melakukan oral seks.

Sumber: OkeZone.com

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...

Aktivitas Pencegah Osteoporosis

JANGAN sampai osteoporosis terus mencuri tulang Anda. Untuk mencegah datangnya si pencuri tulang bisa dilakukan melalui kegiatan hobi yang menyenangkan. Aktivitas apa saja yang bisa membantu tulang tetap kuat? Berkebun Mengangkat pot, menyeret karung berisi tanah, dan menggali lubang bermanfaat dalam membentuk massa tulang, dibandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air Banyak olahraga air yang dapat memberi latihan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tulang. Misalnya, olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat. Menari Semua jenis tari akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing, atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh dan bungkuk sa...

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah

Menghilangkan Batu Empedu Secara Alamiah oleh Dr Lai Chiu-Nan Ini telah berhasil bagi banyak orang. Apabila kejadian anda demikian juga, ayolah beritahu pada orang lain. Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya untuk informasinya ini, karena itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adalah bila ada orang yang karena informasi yang anda berikan menjadi sehat. Batu empedu tak banyak dirisaukan orang, tapi sebenarnya semua perlu tahu karena kita hampir pasti mengindapnya. Apalagi karena batu empedu bisa berakhir dengan penyakit kanker. "Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama" kata Dr.Chiu-Nan. "Umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya. Dalam penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bahwa orang-orang yang terkena kanker biasanya ada banyak batu dalam tubuhnya. Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan pen...