Skip to main content

Cata Menanggulangi Obesitas di Lingkungan Kerja

Obesitas atau kegemukan kini menjadi masalah di kota besar. Salah satu yang rentan terkena obesitas adalah karyawan kantoran lantaran minim melakukan gerak tubuh.

Faktor yang paling memengaruhi obesitas terjadi karena seorang karyawan kurang berolahraga dan memiliki kegemaran mengonsumsi makanan cepat saji, di antaranya burger. Memang jika dilihat dari nilai gizinya, kandungan lemak pada burger cukup tinggi, sekitar 17 persen.

Konsumsi lemak yang berlebih sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan obesitas dan aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah). Selanjutnya bisa menjadi aterosklerosis yang bisa menyebabkan penyakit jantung koroner dan stroke.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka obesitas di negara yang memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji sangat tinggi. Angka ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk memerangi obesitas atau kegemukan pada karyawan yang bekerja di kantor, PT Roche Indonesia berinisiatif untuk memerangi kegemukan dan obesitas di kalangan karyawan dengan menggelar Promosi Kesehatan dan Program-Program Pencegahan Penyakit beberapa waktu lalu.

Bahkan, program promosi kesehatan di tempat kerja tersebut dianggap bisa memberikan keuntungan lebih dari sekadar manfaat ekonomi bagi perusahaan.

"Peningkatan produktivitas karyawan adalah salah satu keuntungan pelaksanaan promosi kesehatan di tempat kerja. Dalam skala yang lebih luas, program ini juga merupakan komitmen perusahaan untuk kesehatan karyawan dan pada saat bersamaan meningkatkan reputasi perusahaan," kata Head of Human Resources PT Roche Indonesia Ida Sumarsono.

Topik tentang promosi kesehatan di lingkungan kerja ini disampaikan dalam seminar untuk media beberapa waktu lalu. Saat itu, PT Roche sebagai perusahaan menunjukkan kepeduliannya terhadap obesitas di kalangan karyawan. Kepedulian terhadap obesitas di kalangan perusahaan itu dinamakan dengan RISTY (Roche Against Obesity Amongst Employees).

"RISTY adalah salah satu program promosi kesehatan di tempat kerja yang bertujuan membantu karyawan dengan problem berat badan untuk mengelola penurunan berat badan agar menjadi lebih sehat. Selain itu meningkatkan produktivitas karyawan dengan pengurangan risiko morbiditas di antara karyawan yang kelebihan berat badan atau kegemukan," kata Ida.

Bahkan, sebuah studi lengkap tentang manfaat ekonomi dari promosi kesehatan di tempat kerja yang dilakukan beberapa tahun lalu menyimpulkan, promosi kesehatan di tempat kerja menghasilkan 20-30 persen pengurangan biaya kesehatan dan absensi selama periode rata-rata tiga sampai enam tahun. Secara umum, studi tersebut memperlihatkan pengurangan cuti sakit, biaya pelayanan kesehatan.

Program RISTY sendiri diawali dengan seleksi karyawan berdasarkan indeks massa tubuh, kadar gula darah, dan kadar kolesterol. Edukasi tentang masalah kelebihan berat badan dan obesitas, serta bahayanya juga diberikan agar mereka memahami obesitas dan memotivasi karyawan agar melaksanakan dengan sungguh-sungguh program yang dirancang khusus untuk mereka.

Sebagai langkah awal, telah dirancang program penurunan berat badan yang menyeluruh. Peserta mendapat dukungan dari Tim Xenicare yang telah berhasil membantu ribuan orang mengurangi berat badan dan mempertahankan berat idealnya.

Tim Xenicare membantu peserta dengan merancang diet sehat dan aktivitas fisik yang disesuaikan untuk tiap-tiap peserta, memberikan konsultasi untuk menerapkan hidup sehat, dan mengonsumsi Orlistat untuk mengurangi berat badan dengan cara yang aman dan efektif.

"Program promosi kesehatan di tempat kerja terbukti efektif untuk meningkatkan kualitas kesehatan, terutama terkait dengan penurunan risiko terjadinya berbagai penyakit," kata Dr Samuel Utoro SpGK, pembicara dalam acara tersebut.

Sumber: http://lifestyle.okezone.com/read/2008/08/28/27/140693/27/perangi-obesitas-di-lingkungan-kerja

Comments

Popular posts from this blog

7 Mitos Seputar Menstruasi

MITOS seringkali dipercaya, berkembang dalam masyarakat dengan penyampaian informasi yang kurang tepat, kurang lengkap, bahkan terlalu berlebihan. Hal ini menimbulkan sikap antipati, defensif bahkan diskriminasi pada situasi tertentu. Sesudah mitos mengenai seksualitas, ternyata mitos mengenai menstruasi juga beredar dalam masyarakat dan turun temurun diberitahukan. Beberapa di antaranya: 1. Menstruasi membuat tubuh menjadi lemah. Hasil penelitian menyebutkan bahwa darah menstruasi yang keluar banyaknya kira-kira hanya 150 ml atau sekitar empat sampai enam sendok saja. Jadi tidak benar kalau tubuh akan menjadi lemas hanya karena Anda sedang menstruasi. 2. Sedang menstruasi berarti sedang sakit. Justru sebaliknya, menstruasi adalah proses alami yang dialami oleh setiap perempuan produktif. Menstruasi berarti perempuan tersebut sehat dan sistem reproduksinya bekerja dengan normal sebagaimana mestinya. 3. Ingin menstruasi lancar, sering-seringlah minum soft drink. Banyak yang percaya sela...

Aktivitas Pencegah Osteoporosis

JANGAN sampai osteoporosis terus mencuri tulang Anda. Untuk mencegah datangnya si pencuri tulang bisa dilakukan melalui kegiatan hobi yang menyenangkan. Aktivitas apa saja yang bisa membantu tulang tetap kuat? Berkebun Mengangkat pot, menyeret karung berisi tanah, dan menggali lubang bermanfaat dalam membentuk massa tulang, dibandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air Banyak olahraga air yang dapat memberi latihan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tulang. Misalnya, olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat. Menari Semua jenis tari akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing, atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh dan bungkuk sa...

Tingkatan Usaha Pencegahan

Leavell dan Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community” , membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah : a) Masa sebelum sakit 1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion) Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya : Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. Pendidikan kesehatan kepada ma...